JCCNetwork.id- Sejumlah petani di Kabupaten Lebak, Banten, sedang merasakan manisnya keuntungan dari panen padi tahun ini. Dengan harga gabah basah mencapai Rp7.000 per kilogram, hasil panen mereka menjadi ladang pendapatan yang menggiurkan, meningkatkan ekonomi keluarga.
“Kita memastikan panen padi Mei 2024 relatif baik, sebab tidak terserang hama penyakit juga harga gabah basah cukup bagus hingga menembus Rp7.000/kilogram,” kata Ketua Kelompok Tani Blok Sentral Rangkasbitung, Kabupaten Lebak Ahmad (63) di Rangkasbitung, Lebak, Jumat.
Produktivitas rata-rata mencapai 6 ton gabah basah per hektare, menghasilkan pendapatan mencapai Rp42 juta per hektare.
Ahmad menjelaskan bahwa dari pendapatan tersebut, petani bisa meraih keuntungan bersih sekitar Rp27 juta setelah dipotong biaya produksi seperti upah, pestisida, traktor, dan pupuk. Keuntungan ini memberikan dampak positif yang signifikan bagi ekonomi keluarga petani di daerah tersebut.
“Keuntungan hasil usaha tani selama empat bulan itu dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga,” kata Ahmad.
Sumarna (55), petani di Kecamatan Kalanganyar, juga menyampaikan kesenangannya dengan hasil panen yang memuaskan. Dengan harga gabah basah yang sama, yaitu Rp7.000 per kilogram, Sumarna bisa menghasilkan pendapatan sekitar Rp42 juta dari panen seluas 1 hektare.
“Dengan harga Rp7.000 itu jika menjual gabah basah 6 ton maka bisa menghasilkan pendapatan Rp42 juta dan bisa meraup keuntungan sekitar Rp27 juta setelah dipotong biaya produksi Rp15 juta,” kata Sumarna.
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar, menyatakan bahwa panen padi di daerah tersebut berlangsung lancar sejak Februari hingga Mei 2024. Ketersediaan pasokan air hujan dan bantuan pompa menjadi faktor penting dalam kesuksesan panen tersebut.
Dengan harga gabah basah yang mencapai Rp7.000 per kilogram, pendapatan ekonomi petani mengalami peningkatan yang signifikan dari sebelumnya yang hanya sekitar Rp5.000 per kilogram. Hal ini terjadi karena harga beras di pasaran yang cukup tinggi, mencapai di atas Rp12.500 per kilogram.
Peningkatan pendapatan dari hasil panen padi ini tidak hanya menggembirakan para petani, tetapi juga menggeliatkan ekonomi masyarakat desa secara keseluruhan. Gerakan percepatan tanam yang dilakukan oleh petani di berbagai daerah di Kabupaten Lebak menunjukkan optimisme dalam meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Kami memperkirakan panen Mei 2024 sekitar 8.000 hektare dan mampu meningkatkan kesejahteraan petani,” katanya.
Dengan estimasi panen mencapai 8.000 hektare pada Mei 2024, diharapkan dapat terus memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan petani dan masyarakat di Kabupaten Lebak.