JCCNetwork.id – Pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk menghadapi El Nino Tahun 2023 dan dampaknya. Langkah mitigasi termasuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan, dengan memastikan pasokan air bersih dan pangan selama musim kemarau.
Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Prasinta Dewi, mengatakan bahwa BNPB bekerja sama dengan lintas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dalam mengantisipasi El Nino. Upayanya mencakup apel kesiapsiagaan, dukungan operasi darat, teknologi modifikasi cuaca, helikopter patroli, dan aplikasi pemantauan karhutla.
Kementerian PUPR juga menyiapkan langkah-langkah struktural, termasuk pembangunan bendungan dan revitalisasi danau. Sebagai contoh BNPB telah memberikan dukungan kepada Pemerintah Provinsi Papua Tengah sebagai upaya penanganan darurat bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem, salah satunya mengirimkan bantuan logistik dan peralatan total sebanyak 5.228 kilogram.
“Ini adalah langkah penting untuk memastikan masyarakat tetap memiliki akses terhadap sumber air yang cukup saat memasuki musim kemarau”, ujar Prasinta,” kata Prasinta dikutip.
Diketahui, BMKG memprediksi El Nino akan menyebabkan cuaca panas ekstrem di Indonesia dari Agustus hingga Oktober 2023, berdampak pada kekeringan di beberapa daerah, termasuk Sumatra bagian tengah hingga Selatan, Riau, Jambi, Lampung, Banten, dan Jawa Barat.
Daerah yang terdampak El Nino telah menetapkan status tanggap darurat dalam penanggulangan karhutla, seperti Jambi, Riau, Sumatera Selatan, dan beberapa provinsi Kalimantan.
Sementara itu Kementerian Pertanian memproyeksikan ada sejumlah lahan pertanian yang mengalami gagal panen dalam beberapa bulan ke depan. Ini merupakan imbas dari kekeringan dan puncak siklus El Nino pada Agustus sampai Oktober 2023 di Tanah Air.