JCCNetwork.id- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus menunjukkan tren pelemahan sepanjang minggu terakhir. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap berbagai sektor, termasuk pembiayaan material untuk proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pelaksana Tugas Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, dalam pernyataan terbarunya tidak secara tegas menyatakan bahwa pelemahan rupiah akan menyebabkan anggaran pembangunan IKN membengkak. Namun, Basuki mengakui bahwa pelemahan mata uang ini merupakan situasi yang mempengaruhi banyak sektor dan membutuhkan perhatian khusus.
Proyek pembangunan IKN, yang merupakan salah satu proyek strategis nasional, sangat bergantung pada berbagai bahan material yang sebagian besar diimpor. Dengan pelemahan rupiah, biaya impor material ini diperkirakan akan meningkat, yang bisa mempengaruhi keseluruhan anggaran proyek.
Meskipun Basuki tidak memberikan rincian spesifik mengenai seberapa besar dampak pelemahan rupiah terhadap anggaran IKN, ia menekankan pentingnya pemantauan dan penyesuaian strategi untuk menjaga keberlanjutan proyek tersebut.
Selain proyek IKN, pelemahan rupiah juga berpotensi mempengaruhi sektor-sektor lain dalam perekonomian nasional. Pengusaha dan industri yang bergantung pada bahan baku impor diperkirakan akan merasakan dampak langsung dari peningkatan biaya. Hal ini dapat mempengaruhi harga barang dan jasa, serta daya beli masyarakat.
Dalam merespons situasi ekonomi ini, Presiden Joko Widodo berencana mengadakan Sidang Kabinet Paripurna pada Senin mendatang untuk membahas langkah-langkah yang akan diambil oleh pemerintah dalam menghadapi kondisi ekonomi yang menantang ini.