JCCNetwork.id- Sosiolog Musni Umar, melalui akun Twitternya @musniumar, menyoroti kontroversi kader Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) membakar bendera PDIP. Ia lantas menguraikan soal pertanyaannya muncul: mengapa Rocky Gerung begitu diidolakan oleh para kader HMI?
Pertama, lanjut Musni Umar, Rocky Gerung terkenal karena keberaniannya menyampaikan kritik sarkastik terhadap berbagai hal, termasuk kepemimpinan negara. Tindakan ini memberikan pandangan bahwa ketidaksetujuan juga dapat disuarakan dengan cara yang tajam.
Kedua, permasalahan yang diangkat oleh Rocky Gerung selalu relevan dengan situasi dan kondisi yang sedang dihadapi oleh rakyat. Hal ini membuatnya menjadi sosok yang dianggap dapat menyuarakan aspirasi dan kepentingan rakyat.
Ketiga, para kader HMI mengidolakan Rocky Gerung karena dia berani menyuarakan kebenaran dan keadilan yang sering kali terasa redup. Tindakan ini memberikan semangat bagi para kader HMI untuk terus memperjuangkan nilai-nilai keadilan.
Keempat, Rocky Gerung memiliki kemampuan dalam memilih diksi yang tepat dalam menyampaikan kritiknya. Diksi ini mampu menyadarkan dan menghentakkan para pendengarnya, termasuk para kader HMI.
Kelima, integritas Rocky Gerung dalam membela mereka yang tidak diuntungkan dalam proses pembangunan juga menjadi daya tarik bagi para kader HMI yang menganggap bahwa perjuangan tersebut sejalan dengan nilai-nilai yang mereka anut.
Di samping itu, lanjut Musni, fenomena pembakaran bendera PDIP oleh para kader HMI diduga merupakan bentuk pelampiasan kekesalan para kader HMI terhadap PDIP, terutama mengingat beberapa kader PDIP yang diduga mempersekusi dan mengancam akan memenjarakan Rocky Gerung.
“Mereka melihat, yang mempersekusi dan mau memenjarakan Rocky adalah kader-kader PDIP. Saya menduga para kader HMI membakar bendera PDIP untuk melampiaskan kekesalan, mendapatkan respon dan pemberitaan yang luas dari media,” tulis Musni dikutip dari akun Twitternya, Selasa (8/8/2023).
Meskipun tindakan ini mengundang polemik dan kontroversi, Musni Umar menyarankan bahwa sebaiknya PDIP tidak melaporkan para kader HMI.
Alasannya, tindakan ini dapat memicu gelombang demo di berbagai kampus di seluruh Indonesia sebagai bentuk solidaritas terhadap para kader HMI. Ini membuka peluang terjadinya titik temu dengan berbagai kepentingan yang mungkin akan melahirkan gerakan “people power.”
“Saran saya, sebaiknya PDIP tidak usah melaporkan mereka. Saya yakin kalau mereka dilapor akan terjadi gelombang demo di berbagai kampus seluruh Indonesia sebagai bentuk solidaritas. Terbuka peluang terjadi titik temu dengan berbagai kepentingan yang siap melakukan people power,” tulis Musni Umar.