JCCNetwork.id- Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti pentingnya menjaga stabilitas harga tanah dalam menghadapi pelemahan Rupiah. Dalam kunjungan kerjanya ke Desa Cibedug, Ciawi, AHY menegaskan bahwa kenaikan harga tanah yang tiba-tiba dapat menghambat pembangunan ekonomi dan menciptakan ketidakpastian bagi masyarakat.
“Kita ingin ya kembali menempatkan pada situasi yang baik ya, artinya tanah ini harus bisa terjangkau. Kenaikan harga itu juga harus lebih make sense gitu ya jadi jangan sampe tiba-tiba melonjak tinggi luar biasa, kasihan masyarakat dan investasi juga tidak akan mengalir dengan baik,” terangnya dalam kunjungan kerjanya ke Desa Cibedug, Ciawi, Senin (22/4/2024).
AHY menjelaskan bahwa strategi untuk mengantisipasi spekulasi tanah adalah dengan menjaga stabilitas harga, sehingga investor memiliki kepastian dan kepercayaan untuk membawa modalnya ke Indonesia.
“Kita berharap investasi itu masuk dan diberikan ruang bukan karpet merah dalam arti yang negatif, tetapi kita ingin investor itu juga punya kepastian dan mereka begitu membawa kapitalnya ke Indonesia itu tahu bahwa ini tidak akan disalahgunakan tidak akan apa namanya tidak akan merugi,” tegasnya.
Dengan demikian, kata AHY, maka investor yang datang itu bisa semangat untuk membangun proyek yang bisa menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat dan meningkatkan penghasilan yang lebih baik lagi.
“Jadi saya hanya bisa mengatakan itu mudah-mudahan kami Kementerian ATR/BPN juga tetap bisa memberikan support terhadap iklim investasi yang sehat,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pada Senin (22/4/2024) pagi, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS naik menjadi Rp16.215 per dolar AS dari Rp16.260 per dolar AS pada penutupan perdagangan sebelumnya.