JCCNetwork.id – Bulan suci ramadhan diyakini sebagai bulan penuh ampunan. Selain itu, ramadhan juga diharapkan sebagai ladang bagi setiap insan manusia untuk memupuk amalan yang baik agar diharapkan menjadi bekal di akhirat nantinya (saat meninggal dunia).
Hal tersebut bisa saja dilakukan dengan cara memberi makan untuk orang yang berpuasa saat berbuka (takzil), sahur saat malamnya serta dengan cara lainnya termasuk membangunkan orang untuk memakan sahur.
Tradisi makan sahur memang bukan hal yang baru bagi masyarakat muslim di Indonesia. Beragam cara pun memang dilakukan agar tetap makan sahur mulai pukul 03.00-04.31 WIB.
Terbaru, sejumlah pemuda dan mahasiswa daerah asal Maluku yang bertempat tinggal di Rawamangun, Pulo Gadung, Jakarta Timur viral di sosial media membangunkan masyarakat sekitar untuk makan sahur dengan cara yang unik serta asik.
Mereka, tak seperti pada umumnya membangunkan orang untuk menyantap hidangan sahurnya, namun menampilkan gerakan nyanyian qasidah yang diolahnya dengan kata yang bermuatan agamis dan nasionalis.
Adapun yang menjadi fenomenal bagi mereka dalam membangunkan masyarakat untuk bersahur adalah lagu qasidah ‘Nabi Yusuf A.S’.
Terasa hal yang baru, masyarakat setempat juga menyambutnya dengan penuh kehangatan dan keceriaan. Pasalnya, sebelumnya memang cara yang dilakukan justru berbeda seperti halnya memukul gendang dan lain sebagainya. Namun, yang dipraktikkan para pemuda dan mahasiswa asal Maluku ini memiliki nilai tersendiri dan kreatif.
Selain itu, dalam muatan pesan qasidahnya memeberi pesan berwawasan (karena mengandung nilai sejarah islami, dan nasionalisme), menghibur, dan tentunya harmonis. Hal tersebut diungkapkan salah satu pasangan suami istri (pasutri) warga sekitar yang mengaku namanya Bang Ridho dan Mbak Rahmah.
“Bagus bang, sangat asyik selain memang untuk membangun orang-orang untuk sahur, mereka kreatif ya bang. Tentunya sangat terhibur dan saya sama suami selalu menanti saat-saat sahur mereka tiba dengan praktik begini. Positif tentunya,” kata mereka saat dimintai keterangan.
Perlu diketahui, memang sebelumnya membangunkan orang sahur oleh para pemuda dan pelajar setempat kerap saling adu mulut, bahkan terkadang saling adu jetos alias tawuran.
Bahkan, tak sedikit yang mengalami luka-luka dan bahkan merenggut nyawa. Padahal niatnya baik untuk bersilaturahmi dengan cara membangunkan orang untuk bersahur, namun endingnya cukup disayangkan.
Pejabat setempat seperti RT & RW dikatakan memang sudah seringkali mencoba untuk tetap merangkul pemuda-pemudinya untuk membangunkan sahur tanpa harus berakhir tawuran dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu, cara atau metode yang dilakukan oleh pemuda dan mahasiswa asal Maluku ini cukup memikat hati dan jiwa masyarakat setempat.
Dapatkan Berita Update di Google Berita