JCCNetwork.id-Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengajak sektor swasta untuk turut serta membangun konektivitas internet di daerah-daerah yang belum tersentuh jaringan, khususnya di wilayah non terdepan, terluar, dan tertinggal (non 3T). Ajakan ini disampaikan dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, pada Selasa (4/2).
“Ada daerah-daerah non 3T yang juga belum ada sinyalnya itu yang kita dorong swasta juga harus bantu pemerintah bangun di situ,” ujar Meutya dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Gedung DPR RI.
Menurutnya, upaya memperluas jangkauan internet bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan juga perlu melibatkan dunia usaha. Meski daerah 3T tetap menjadi prioritas utama, ia menegaskan bahwa wilayah non 3T yang masih mengalami blank spot juga harus mendapatkan perhatian.
Meutya menyoroti besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk memastikan seluruh wilayah Indonesia, baik 3T maupun non 3T, dapat terhubung dengan jaringan internet yang memadai.
“Karena kalau tidak itu besar sekali anggarannya. Kita harus tutupi 3T kita harus tutupi daerah-daerah lainnya,” ucap dia.
Oleh karena itu, Kementerian Komunikasi dan Digital saat ini tengah berupaya mendorong operator telekomunikasi agar bersedia membangun infrastruktur jaringan di daerah-daerah yang masih belum memiliki akses internet.
Meutya mengakui bahwa hingga saat ini belum ada regulasi yang mewajibkan perusahaan swasta untuk melakukan ekspansi jaringan ke daerah-daerah tertentu. Oleh karena itu, pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah masih bersifat persuasif.
Dalam kesempatan tersebut, Meutya juga membuka ruang bagi anggota DPR untuk memberikan masukan mengenai daerah-daerah yang masih belum memiliki koneksi internet. Hal ini dinilainya penting agar pembangunan infrastruktur digital bisa dilakukan secara lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di lapangan.
Ia menambahkan bahwa upaya percepatan digitalisasi ini selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya akses internet merata di seluruh Indonesia.
“Kalau memang ada daerah yang belum ada koneksi internet, karena Presiden tentu sangat mendorong digitalisasi, jadi kalau ada daerah yang belum ada koneksi internetnya nanti bisa kita coba melalui skema di BAKTI atau kita mendorong kepada industri untuk membangun konektivitas di sana,” pungkas dia.
Dengan adanya keterlibatan swasta, diharapkan target pemerataan akses internet di seluruh Indonesia dapat tercapai lebih cepat. Pemerintah pun terus berupaya mencari solusi terbaik agar konektivitas digital tidak hanya menjadi fasilitas bagi masyarakat perkotaan, tetapi juga menjangkau seluruh pelosok negeri.