JCCNetwork.id- Penunjukan Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala baru Timnas Indonesia menggantikan Shin Tae-yong yang resmi diberhentikan pada 6 Januari 2025, memicu pro dan kontra di berbagai kalangan.
Kabar tersebut pertama kali dilaporkan oleh sejumlah media, menyebutkan langkah ini mengejutkan banyak pihak.
Patrick Kluivert, mantan legenda Timnas Belanda yang kini berusia 48 tahun, dinilai sebagian pihak sebagai pilihan yang terlalu tergesa-gesa.
Rekam jejaknya sebagai pelatih dianggap belum cukup mumpuni, meskipun ia dikenal sebagai salah satu penyerang terbaik di masa jayanya.
Namun, kehadiran Kluivert di kursi pelatih timnas disebut memiliki misi strategis.
Rumor beredar bahwa Kluivert diharapkan menjadi daya tarik bagi pemain-pemain keturunan Indonesia di Eropa agar bersedia membela Timnas Garuda.
Bahkan, PSSI dikabarkan juga akan mendatangkan nama-nama besar lainnya, seperti Louis van Gaal sebagai direktur teknik, serta Alex Pastoor dan Denny Landzaat sebagai staf kepelatihan.
Media Belanda: Kluivert Jadi Magnet Pemain Keturunan
Media Belanda AD.nl menyoroti penunjukan Kluivert dengan optimisme.
Menurut mereka, kehadiran sosok Kluivert dapat memuluskan langkah pemain keturunan seperti Jairo Riedewald, yang kini bermain untuk Antwerp dan sempat membela Timnas Belanda tiga kali, serta Mitchel Bakker dari Lille, untuk memperkuat Timnas Indonesia.
“Penunjukkan Kluivert akan membantu memuluskan Jairo Riedewald (Antwerp), pemain yang tiga kali membela timnas Belanda dan Mitchel Bakker (Lille) untuk mau bermain bagi Indonesia,” ujar media AD.nl.
Sebagai mantan pemain, Kluivert memiliki catatan gemilang.
Berdasarkan data transfermarkt.co.id, ia mencetak 149 gol di level klub dan 49 gol di berbagai level Timnas Belanda selama karier profesionalnya yang berlangsung sekitar 15 tahun.
Selain itu, ia telah mengoleksi berbagai gelar, termasuk Eredivisie, UEFA Champions League, KNVB Cup, dan La Liga Spanyol.
Pencapaian ini diyakini menjadi daya tarik tersendiri bagi pemain keturunan Indonesia, khususnya yang memiliki darah Belanda-Indonesia, untuk bergabung dengan skuad Garuda.
PSSI pun berharap kehadiran legenda sepak bola dunia ini dapat memperkuat fondasi Timnas Indonesia ke depannya.
Langkah strategis ini tentu akan diuji dalam waktu dekat, apakah benar mampu membawa perubahan signifikan bagi prestasi Timnas Indonesia di kancah internasional.