JCCNetwork.id – Wilayah Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, kembali dilanda banjir rob yang berlangsung selama lima hari berturut-turut sejak Jumat (15/11/2024).
Hingga Selasa (19/11/2024), genangan air masih merendam permukiman warga dengan ketinggian bervariasi, mencapai 50 sentimeter di beberapa titik.
Solikin (47), salah satu warga, mengungkapkan rasa lelahnya menghadapi banjir rob yang terus terjadi.
“Sengsara banget gara-gara air rob,” ujar salah seorang warga bernama Solikin (47) saat ditemui di lokasi, Selasa.
Banjir rob yang datang pada pagi hari dan surut di malam hari ini juga menyebabkan pemadaman listrik di kawasan tersebut.
Aliran listrik biasanya baru kembali menyala sekitar pukul 23.00 WIB setelah air mulai surut.
Ketinggian Air Terus Bertambah
Pengamatan di lapangan menunjukkan, ketinggian air bervariasi mulai dari 10 sentimeter di pagi hari hingga mencapai 50 sentimeter pada siang hari.
Banjir tidak hanya merendam rumah, tetapi juga melumpuhkan aktivitas warga.
“Pokoknya udah capeklah gitu. Dari kemarin kita ngurusin rumah, dari pagi sampai maghrib,” ujar Solikin.
Sejumlah warga terpaksa menerobos banjir dengan kendaraan bermotor meski berisiko.
Akibatnya, banyak kendaraan mengalami kerusakan.
Sobirin, salah seorang warga, mengaku motornya mogok setelah menerobos genangan setinggi 30 sentimeter.
“Mogok, menerobos di sana dalam,” ucap Sobirin, Selasa.
“Terganggu banget, buat kerja atau apa semua susah, ke mana-mana juga susah kalau banjir mah,” ujar Sobirin.
Odong-Odong Jadi Transportasi Andalan
Untuk mengatasi kesulitan mobilitas, warga mengandalkan odong-odong sebagai moda transportasi utama.
“Kita kasihan sama anak, pengin sekolah kita terpaksa pakai odong-odong, paling tarifnya Rp 3000, kalau orang dewasa goceng,” ungkap Solikin.
Kendaraan ini digunakan oleh siswa maupun orang dewasa untuk bepergian tanpa harus basah-basahan. Tarif perjalanan berkisar antara Rp 3.000 hingga Rp 5.000.
“Sekarang ini kita lagi membangun sodetan, sehingga air inlet dari Waduk Muara itu bisa lebih banyak dan bisa lebih cepat untuk melakukan pemompaan ke laut,” ucap Kepala Seksi Draninase Sudin SDA Jakarta Utara, Yudo Widiatmoko, Selasa.
Solusi Sodetan untuk Banjir Rob
Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Utara tengah membangun sodetan di RW 11 Muara Angke sebagai upaya menanggulangi banjir rob yang kerap terjadi.
“Baru di sini, karena kemarin kita identifikasi permasalahannya ternyata air yang lama surutnya itu karena inletnya memang bermasalah,” ujar Yudo.
Kepala Seksi Drainase Sudin SDA Jakarta Utara, Yudo Widiatmoko, menjelaskan bahwa sodetan tersebut akan meningkatkan kapasitas aliran air dari Waduk Muara Angke ke laut melalui pompa berkapasitas 2.000 liter per detik.
“Pembangunan sodetan ini diharapkan dapat mempercepat surutnya air rob yang biasanya lama menggenang,” kata Yudo.
Proyek sodetan dengan diameter satu meter ini menjadi salah satu solusi strategis untuk mengurangi dampak banjir yang berulang kali melumpuhkan aktivitas warga.
Pemompaan air rob dari Waduk Muara Angke langsung ke laut diharapkan dapat segera mengurangi genangan di kawasan tersebut.
“Dipompa di Waduk Muara Angke. Dipompa dengan kapasitas 2.000 liter dan dibuang ke laut,” terang Yudo.