JCCNetwork.id- Berbagai provinsi di Indonesia berlomba-lomba untuk menjadi tuan rumah berbagai kegiatan nasional, termasuk Pekan Olahraga Nasional (PON) yang digelar setiap empat tahun.
Menjadi tuan rumah PON tidak hanya membawa kebanggaan, tetapi juga dampak positif terhadap perekonomian daerah melalui kunjungan banyak tamu dan pejabat penting dari pusat, mulai dari presiden hingga menteri.
Event ini diyakini dapat memicu perputaran ekonomi lokal dan memunculkan banyak pedagang musiman.
Di Sumatera Utara, antusiasme menyambut PON Aceh-Sumut yang akan berlangsung pada 8 hingga 20 September 2024 begitu tinggi.
Masyarakat dan pemerintah setempat telah memasang spanduk bertuliskan “Bersatu Kita Juara” di berbagai lokasi strategis, termasuk kantor-kantor pemerintah dan swasta di Medan.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk mengajak publik mendukung suksesnya perhelatan olahraga ini.
Pemerintah provinsi bersama PB PON, aparat kepolisian, TNI, serta instansi vertikal di Jakarta terus memantau pembangunan dan renovasi arena pertandingan untuk memastikan kesiapan penuh saat PON dimulai.
Pemerintah Sumut bahkan melibatkan media untuk menyosialisasikan kegiatan ini kepada masyarakat, agar informasi mengenai PON dan kesiapan Sumut sebagai tuan rumah bisa tersebar luas.
Renovasi dan pembangunan Sport Centre Batang Kuis di Deli Serdang, yang akan menjadi venue penutupan PON 2024, terus dikebut.
Stadion utama di area seluas 48.420 meter persegi ini, dengan anggaran Rp587 miliar, diperkirakan bisa menampung 25.750 penonton dan didesain untuk memenuhi standar internasional.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Hadi Tjahjanto, yang meninjau langsung lokasi, menyatakan progres pembangunan sangat baik dan optimistis semua infrastruktur akan siap tepat waktu.
Sosialisasi PON juga melibatkan berbagai pihak, dari instansi pemerintah, TNI-Polri, pelajar, mahasiswa, hingga BUMN, untuk meningkatkan dukungan masyarakat.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Sumut memanfaatkan Hari Koperasi 2024 untuk mengajak UMKM mendukung PON dengan mempromosikan produk lokal, baik makanan, cinderamata, maupun hasil kerajinan tangan, demi meningkatkan ekonomi daerah.
PON 2024 di Sumut akan diikuti oleh sekitar 6.281 atlet dan 3.140 ofisial, belum termasuk ribuan penonton.
Dinas Koperasi UMK Sumut mengajak para pelaku UMKM untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan memproduksi atau menjual produk cinderamata yang sudah melalui kurasi pemerintah.
Semua biaya lokasi dan tenda untuk UMKM yang berpartisipasi akan ditanggung oleh Pemprov Sumut.
Saya akan mengambil momen PON untuk berdagang makanan dan minuman sekitar Sport Centre,” kata Reza, warga Batang Kuis.
Kesuksesan PON juga akan didukung oleh ribuan relawan yang direkrut untuk membantu kelancaran acara.
“Kita perlu sukseskan PON ini bersama yang bukan panitia bisa bergabung dengan volunteer untuk terjun langsung menyukseskan perhelatan olahraga tingkat nasional ini,” kata Pj Gubernur Sumut Agus Fathoni.
Tiga kategori relawan, yaitu green, blue, dan yellow volunteer, akan dilibatkan sesuai dengan kemampuan masing-masing. Pj Gubernur Sumut, Agus Fathoni, mengajak seluruh masyarakat untuk bergabung dalam program relawan ini.
Untuk memastikan kelancaran PON dari segi kesehatan, 57 rumah sakit rujukan telah disiapkan di berbagai kabupaten dan kota di Sumut.
Sementara untuk transportasi, sebanyak 1.206 unit armada, termasuk bantuan dari Kemenhub, akan mendukung mobilitas peserta dan penonton.
Kepolisian Daerah Sumut juga telah mengerahkan 4.952 personel gabungan untuk menjaga keamanan selama PON berlangsung, termasuk pengamanan di arena pertandingan dan objek vital.
Dukungan dan partisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan untuk kesuksesan PON 2024.
Sumut berharap bisa memberikan pelayanan terbaik kepada atlet, ofisial, dan penonton dari provinsi lain, sambil memperkenalkan kuliner dan destinasi wisata menarik di Sumatera Utara.