Gegara Lemah Pengawasan Pelabuhan, Barang Impor Ilegal Jadi Banyak

BACA JUGA

OLAHRAGA

TECHNOLOGY

HIBURAN

JCCNetwork.id- Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menyampaikan bahwa salah satu alasan meningkatnya barang impor di Indonesia adalah lemahnya pengawasan di sektor pelabuhan. Kondisi ini terjadi karena sejumlah pelabuhan, terutama di Pulau Jawa, terlalu sibuk menangani volume barang yang masuk sehingga pengawasan terhadap barang impor menjadi tidak optimal.

“Di Jawa itu pelabuhan sudah padat, terutama di Pulau Jawa, misal di Priok, Surabaya, sehingga mungkin melakukan pemeriksaan secara detail ada kendala,” ujar Zulhas di Kantornya, Jumat (19/7/2024).

- Advertisement -

Zulkifli Hasan menambahkan, regulasi yang mengatur masuknya barang impor ke Indonesia saat ini masih terlalu longgar. Kondisi ini mempermudah barang impor ilegal masuk ke pasar dalam negeri, yang pada akhirnya merugikan industri lokal.

Zulkifli Hasan memberikan contoh beberapa negara seperti Amerika Serikat dan China yang menerapkan kebijakan ketat untuk membatasi impor, terutama produk jadi, dengan melarang masuk atau menerapkan bea impor tinggi.

“Coba saja saudaranya selundupkan misalnya Amerika, ke negara-negara barat, wah habis sudah, kalau di kita ini memang masih terlalu longgar aturan aturan soal itu,” sambungnya.

- Advertisement -

Selain itu, Zulkifli Hasan juga menyoroti peran platform belanja online yang belakangan ini semakin memudahkan masuknya barang impor ilegal ke pasar domestik. Hal ini tidak hanya merugikan industri lokal yang kalah bersaing dari sisi harga, tetapi juga mengurangi potensi penerimaan pajak negara.

“Negara dirugikan, tidak bayar pajak, industri dalam negeri hancur. Dimanapun pasti negara-negara akan membatasi barang impor ilegal,” kata Zulhas.

Sebagai langkah solusi, Zulkifli Hasan mengusulkan agar pintu masuk barang impor dibagi ke beberapa pelabuhan di luar Pulau Jawa. Menurutnya, hal ini akan memberikan ruang gerak lebih bagi petugas untuk mengawasi barang impor yang masuk secara lebih ketat.

“Ada seperti di Makasar, Bitung, Sorong, banyak pintu masuk kita tidak hanya Jawa, ada Sumatera dan lain lain, ini yang bisa kita lakukan cepat,” pungkasnya.

- Advertisement -

BACA LAINNYA

KPK Terus Kembangkan Kasus Korupsi LNG

JCCNetwork.id-Mantan Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menjalani pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan liquefied natural gas (LNG). Pemeriksaan tersebut...

BERITA TERBARU

EKONOMI

TERPOPULER