JCCNetwork.id- Samuri, seorang warga Desa Sukaraja, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, masih merasa tak percaya namun bercampur bahagia. Pasalnya, wilayah mereka yang dahulunya tak mau ditinggali orang dengan berbagai alasan, kini menjadi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Bahkan, lanjut Samuri, orang-orang yang sudah meninggalkan wilayah itu dan mengetahui kini bakal menjadi lokasi IKN berbalik merasa menyesal dan ingin kembali ke sana.
“Pertama kali dengar Pak Jokowi pilih PPU jadi IKN kita senangnya bukan main. Dulu orang engga mau tinggal di sana sekarang pada menyesal,” kata Samuri kepada JCCNetwork.id.
Menurutnya, saat ini IKN menjadi daya tarik baru Kalimantan Timur. Bahkan kerap ada pejabat pusat, lembaga pemerintah maupun swasta, organisasi, perorangan dan komunitas masyarakat yang datang ke IKN.
Ia meyakini, pemindahan Ibu Kota ke Kaltim akan memberi dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi kawasan. Kemudian sebagai langkah tepat untuk mencapai tujuan pemerataan pembangunan nasional. Pasalnya secara geografis, Kaltim berada di tengah, sehingga mudah melakukan koordinasi antara pusat dan daerah-daerah di Indonesia.
“Senang sekali karena dengan IKN di Kaltim maka pemerataan pembangunan nasional juga bisa berjalan efektif. Semua bisa berkembang dengan maksimal,” pungkasnya.
IKN Rancangan Konsep Kota Aman
Tambahan informasi, pemerintah telah merancang IKN dengan konsep kota yang aman, modern, berkelanjutan dan berketahanan. Lalu menjadi role model bagi pembangunan dan pengelolaan kota di Indonesia dan dunia.
Dalam dokumen Rencana Induk IKN Nusantara, visi IKN Nusantara adalah menjadi “Kota Berkelas Dunia untuk Semua” dengan unsur-unsurnya yang terkait. Yakni dari aspek lingkungan hidup dan kehutanan.