JCCNetwork.Id – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menginstruksikan aparat penegak hukum untuk menindak tegas para koruptor yang tidak menunjukkan itikad baik untuk berhenti merampas hak rakyat. Perintah ini disampaikan dalam pidatonya pada pembukaan Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama di Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2).
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menegaskan bahwa dirinya telah memberikan peringatan kepada para pelaku korupsi untuk mengembalikan uang hasil korupsi dalam 100 hari pertama pemerintahannya.
Namun, karena tidak ada perubahan signifikan, ia kini memerintahkan Kejaksaan Agung, Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), serta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengambil tindakan hukum tanpa kompromi.
“Sudah 100 hari, mbok sadar, mbok bersihkan diri ya kan. Hai koruptor-koruptor yang kau curi mbok kembaliin untuk rakyat. Kalau malu-malu nanti kita cari cara yang nggak malu. Tapi mbok ya oh kembaliin. Saya tunggu 100 hari, 102 hari, 103 hari ini sudah 100 berapa hari ya, apa boleh buat ya terpaksalah Jaksa Agung, Kapolri BPKP, KPK silakan (ditindak tegas),” kata Prabowo seperti disaksikan dari siaran YouTube Sekretariat Presiden.
Presiden menegaskan bahwa pemerintahannya yang mengusung Kabinet Merah Putih berkomitmen untuk mengutamakan kebaikan dan kerukunan dalam menjalankan berbagai program demi kesejahteraan rakyat. Namun, terkait kasus korupsi, ia menyatakan sikap berbeda.
“Kalau maling nggak usah diajak rukun. Saya hanya ingin mengajak kebaikan,” katanya.
Lebih lanjut, Prabowo mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia semakin muak dengan praktik korupsi yang terus merugikan negara. Ia juga menegaskan bahwa rakyat kini lebih kritis dan tidak bisa lagi dibohongi dengan janji-janji palsu.
“Saya nangkap di mana-mana rakyat kita sudah tidak mau lagi membiarkan kekayaan rakyat diambil terus. Saya benar-benar saya merasa mendapat kekuatan hari ini dan hari-hari setiap saat saya turun melihat rakyat di mana-mana dan saya ke mana-mana. Saya merasakan rakyat itu menangkap rakyat Indonesia sudah tidak bisa dibohongi lagi,” ujar Prabowo.
Dengan perintah tegas ini, diharapkan aparat penegak hukum segera mengambil langkah nyata dalam memberantas korupsi dan memastikan bahwa kekayaan negara benar-benar digunakan untuk kepentingan masyarakat.