Komitmen Pemerintah Bangun Hunian Layak di Papua

BACA JUGA

OLAHRAGA

TECHNOLOGY

HIBURAN

JCCNetwork.id-Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, atau yang akrab disapa Ara, telah menyampaikan komitmen kuatnya untuk memulai pembangunan dua tower rumah susun (rusun) di Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua Pegunungan. Langkah ini menjadi wujud nyata dari perhatian pemerintah dalam menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat, sekaligus menjadi bagian dari upaya yang lebih besar untuk mendorong pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia, terutama di daerah yang secara geografis terpencil dan memiliki tantangan infrastruktur seperti Papua.

Dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung di Jakarta, Ara menjelaskan bahwa rencana ini telah terintegrasi dalam anggaran pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk tahun ini. Menurutnya, ini adalah salah satu bagian dari proyek besar yang telah dialokasikan secara bertahap melalui skema anggaran tahun jamak. Skema ini memungkinkan proyek pembangunan rusun di Papua Pegunungan terus berjalan, mengingat kompleksitas logistik yang perlu diatasi.

- Advertisement -

Ara mengungkapkan, pembangunan ini tidak hanya soal penyediaan tempat tinggal. Ia berharap, keberadaan rusun ini dapat meningkatkan taraf hidup dan kualitas hidup masyarakat di Papua Pegunungan. Pemerintah ingin memastikan bahwa masyarakat di daerah terpencil memiliki akses ke hunian yang layak, dan hal ini menjadi salah satu bukti nyata komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan kualitas infrastruktur di berbagai pelosok negeri.

Namun, Maruarar mengakui bahwa pembangunan rusun di Papua Pegunungan ini bukan tanpa tantangan. Ia menjelaskan bahwa kondisi geografis dan logistik di Papua Pegunungan cukup kompleks, karena akses ke lokasi pembangunan yang jauh dari pusat kota besar dan sebagian besar material serta alat berat harus diangkut melalui udara.

“Tahun ini akan kami mulai pembangunan 2 tower rusun di Papua Pegunungan,” ujar Maruarar atau disapa Ara.

- Advertisement -

Sebagai langkah persiapan, Ara menjelaskan bahwa Kementerian PKP akan menjalin koordinasi erat dengan Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan. Kolaborasi ini diharapkan mampu mengantisipasi berbagai hambatan yang mungkin terjadi di lapangan, baik dari sisi teknis maupun sosial. Ara juga menekankan bahwa semua pihak terkait, termasuk masyarakat lokal, diharapkan turut mendukung proyek ini. Ia berharap agar proses pembangunan ini dapat berjalan sesuai rencana dan manfaatnya bisa segera dirasakan oleh masyarakat setempat.

Lebih lanjut, Ara menyampaikan pesan penting dari Presiden Prabowo Subianto terkait tata kelola yang bersih dan transparan dalam proyek-proyek infrastruktur, termasuk pembangunan rusun di Papua Pegunungan ini.

“Sudah kami anggarkan pembangunan rusunnya tahun jamak,” terangnya.

Ara juga mengingatkan pentingnya perencanaan yang matang dalam proyek pembangunan ini. Menurutnya, penyediaan rumah susun tidak boleh hanya berfokus pada aspek fisik bangunan saja, tetapi juga harus memperhatikan kesiapan masyarakat untuk tinggal di hunian vertikal, terutama mengingat ini adalah konsep yang mungkin relatif baru bagi sebagian masyarakat di Papua Pegunungan.

“Doakan agar pembangunannya berjalan lancar. Tentu kita pertimbangkan semua aspek teknis bagaimana logistik tidak mudah karena kalau tidak salah semua dari Jayapura musti pakai pesawat termasuk alat berat. Bagaimana juga aspek keamanan kita pertimbangkan juga,” kata Ara.

Dalam visi besar pemerintah, pembangunan dua tower rusun di Papua Pegunungan ini hanyalah satu langkah kecil dalam rencana ambisius untuk membangun tiga juta rumah untuk rakyat di seluruh Indonesia. Melalui upaya ini, Kementerian PKP berharap bisa memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan pemerataan pembangunan, khususnya di wilayah-wilayah yang selama ini mengalami keterbatasan akses dan infrastruktur.

“Dalam rapat kabinet Presiden Pak Prabowo juga selalu mengingatkan kita semua untuk tidak korupsi. Jangan sampai membangun tidak diisi dan ditempati. Yang paling penting harus direncanakan dan dikoordinasi secara matang,” ujarnya.

- Advertisement -

BACA LAINNYA

Gelombang Tinggi dan Badai Hantui Laut Jawa, Ribuan Nelayan Pantura Jawa Tengah Terpaksa Berhenti Melaut

JCCNetwork.id- Cuaca buruk yang melanda perairan Laut Jawa, yang ditandai dengan gelombang tinggi, hujan lebat, dan angin kencang, mengakibatkan ribuan nelayan di wilayah Pantai...

BERITA TERBARU

EKONOMI

TERPOPULER