JCCNetwork.d – Jutaan rakyat Indonesia dan beberapa negara lainnya meminta Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk segera melakukan evaluasi besar-besaran dalam sistem perwasitan.
Pasalnya, tidak sedikit yang menduga ternak mafia sepakbola di Asia sangat tidak baik untuk kelangsungan olahraga bergengsi tersebut di kawasan.
Pecinta sepakbola Indonesia pun kembali dihebohkan dengan berbagai keputusan wasit asal China, Shen Yinhao yang memimpin jalannya pertandingan semifinal Indonesia U-23 vs Uzbekistan.
Dimana dalam pertandingan itu, Timnas Indonesia dibungkam dengan skor akhir 2-0. Gol Uzbekistan itu tercipta oleh Khusayin Norchaev pada menit ke-68, dan gol bunuh diri Pratama Arhan pada menit ke-86.
Pada babak pertama, Timnas Indonesia sukses menjebol gawang Uzbekistan melalui tendangan Arhan dan sukses di selesaikan oleh Ferarri.
Akan tetapi, wasit Shen Yinhao menganulir gol tersebut dan menganggap Ramadhan Sananta berada dalam posisi offside.
Tak hanya itu, tekel keras dari Abdukodir Khusanov kepada Witan Sulaeman di kotak penalti pun tak di anggap pelanggaran berat oleh wasit.
Wasit Shen Yin Hao sempat memberikan tanda pelanggaran dan memberikan tendangan bebas kepada Timnas Indonesia U-23.
Tapi, laga sempat terhenti ketika wasit sedang berdiskusi mengenai pelanggaran Khusanov terhadap Witan. Lalu wasit mengecek var untuk memberikan kepastian penalti.
Namun sayangnya, wasit tidak memberikan hadiah penalti saat Witan di jatuhkan di kotak terlarang dan menganggap tekel bersih yang di lakukan Khusanov.
“AFC harus melakukan pembenahan menyeluruh atas dugaan mafia besar dalam berbagai kompetisi di kawasan. Indonesia misalkan kerap di rugikan yang tidak lain patut di duga karena cara main mafia sepakbola,” ucap akun X/Twitter @aytr32.
“Sepakbola berasa selalu ada mafia bolanya nih. Selalu dengan Indonesia,” tulis akun lainnya.
“FIFA dan AFC harus tegas beri sanksi kepada wasit-wasit curang begitu,” timpal akun lainnya.