Krisis Elpiji 3 Kg: Antrean Viral dan Kelangkaan, Siapa Bertanggung Jawab?

BACA JUGA

OLAHRAGA

TECHNOLOGY

HIBURAN

JCCNetwork.id- Kelangkaan gas Elpiji 3 kg langka di pasaran menjadi sorotan utama media sosial belakangan ini. Fenomena ini menarik perhatian banyak orang karena viralnya antrian panjang untuk membeli tabung gas tersebut. Banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan gas subsidi ini karena hampir seluruh pangkalan dan kedai pengecer kehabisan stok.

Pemerintah pun mendapat kritikan dari masyarakat terkait kelangkaan ini, terutama karena mereka harus menunjukkan KTP untuk bisa membeli gas Elpiji 3 kg. Beberapa kalangan menilai aturan ini merepotkan dan menghambat akses masyarakat untuk mendapatkan gas yang dibutuhkan sehari-hari.

- Advertisement -

Presiden Joko Widodo atau Jokowi ikut menanggapi isu ini dan menjelaskan bahwa gas subsidi yang seharusnya untuk masyarakat miskin kini diperebutkan oleh banyak pihak. Hal ini menjadi salah satu faktor penyebab kelangkaan gas Elpiji 3 kg.

“Begini, jadi elpiji itu terutama yang bersubsidi memang diperebutkan di lapangan, dan itu hanya untuk yang kurang mampu. Itu yang harus digarisbawahi,” kata Jokowi di Pasar Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (24/7/2023).

Sementara itu Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), juga mengakui adanya kelangkaan ini. Dia menyatakan telah dihubungi oleh Menteri BUMN Erick Thohir untuk menyelesaikan masalah kelangkaan LPG 3 Kg di beberapa daerah.

- Advertisement -

“Setiap hari libur, itu terjadi peningkatan konsumsi, sehingga tentu terjadi peningkatan itu di atas rata-rata harian. Ini perlu kita recovery dari sisi penyediaannya, suplai, atau distribusinya,” tutur Nicke.

Untuk mengatasi hal itu, lanjut Nicke, pihaknya akan bekerja sama dengan seluruh pemerintah daerah untuk mengidentifikasi di mana lokasi-lokasi yang harus kita lakukan operasi pasar. Hal ini dilakukan agar penyaluran efektif langsung ke masyarakat.

“Jadi kalau dari rencana kita menentukan kuota ini dengan pemerintah, ini dasarnya ada sekitar 60 juta rumah tangga yang berhak mendapatkan LPG subsidi dari total 88 juta rumah tangga. Artinya sekitar 68%,” tutupnya.

- Advertisement -

BACA LAINNYA

BERITA TERBARU

EKONOMI

TERPOPULER