JCCNetwork.id – Penataan kabel di Indonesia masih jauh dari ramah lingkungan dan kaum disabilitas. Khususnya di Jakarta dinilai masih sangat buruk.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Penyelengara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL), Jerry M Swandy, dalam penataan kabel biar lebih baik memerlukan kolaborasi yang efektif antara penyedia jasa dan pemerintah.
“Kita perlu bicara duduk bersama, sehingga dalam penataan kabel tidak membebani,” kata Jerry dalam Podcast JCC Network Program Pro Otonomi, Senin (20/3/2023).
Jerry mengatakan, saebagai contoh biaya penataan kabel di Jakarta dibanderol Rp 13 ribu hingga 15 ribu permeternya. Besaran biaya tersebut tentunya sangat memberatkan penyedia jasa.
“DKI Jakarta itu permeternya 13 hingga 15 ribu permeter itu cukup membebani,” jelasnya.
Akibatnya, jika biaya penataan kabel dianggap membebani penyedia jasa akibatnya akan berdampak terhadap masyarakat.
“PAD tadi yang dibebani kepada industri itu mungkin ini akan mempengaruhi kontuksi nilai harga dan di pasar itu sendiri hingga akhirnya mengorbankan masyarakat kembali lagi circlenya sangat sederhana ketika ada pasar ketika ada tekanan terhadap pasar dia akan berkontraksi ketika berkontraksi dia akan kembali pada user kembali kepada konsumen,” jelasnya.
Oleh sebab itu, Jerry meminta negara hadir dalam memberikan dan menyediakan infrastruktur pasif sebagaimana diamanatkan di regulasi PP 46 2021 pasal 21 tentang penyediakan jaringan infrastruktur pasif.
“Tapi pembiyaan ditanggungnya mungkin yang wajar yang wajar tidak akan berefek tadi saya sebut ada pasar ketika ada tekanan akan terkontraksi,” tutupnya.