JCCNetwork.id- Tuduhan yang terus-menerus diarahkan kepada mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, terkait dugaan keterlibatan dan jatah dari pengamanan situs judi online, kembali mendapat respons beragam. Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia 98 (JARI’98), Willy Prakarsa, angkat bicara menyebut tudingan terhadap Budi Arie tersebut sebagai fitnah yang keji.
“Saya prihatin. Tuduhan terhadap Budi Arie terus digoreng, seolah-olah beliau bagian dari jaringan judi online. Ini sudah keterlaluan. Padahal beliau adalah orang baik,” ujar Willy Prakarsa, Kamis (22/5/2025).
Willy mendorong Budi Arie untuk segera mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak yang telah mencemarkan nama baiknya. Pasalnya serangan terhadap mantan Menkominfo itu bukan hanya bentuk pembusukan reputasi pribadi, tetapi juga bisa mengganggu kepercayaan publik terhadap lembaga negara.
“Isu murahan seperti ini jangan terus dipelihara. Saya dorong Budi Arie untuk gas full laporkan siapa pun yang terlibat dalam framing ini. Kalau perlu, diungkap siapa sebenarnya para pemain yang membekingi bisnis haram ini,” ujarnya.
Willy juga menyinggung dugaan keterkaitan jaringan judi online dengan praktik kejahatan transnasional, termasuk pengambilan organ tubuh secara paksa.
Ia menilai, jika Budi Arie berani membuka seluruh fakta yang diketahuinya soal server judi online di luar negeri, khususnya di Kamboja, maka itu akan menjadi kontribusi besar bagi pemberantasan kejahatan siber dan perlindungan terhadap rakyat.
“Budi Arie pasti tahu banyak soal siapa yang bermain di belakang situs-situs haram itu. Kalau berani dibuka, ini akan menyelamatkan banyak pihak. Lagipula beliau tahu bahwa Tuhan tidak pernah tidur,” tandasnya.
Willy menambahkan, saatnya publik menghentikan serangan membabi buta terhadap Budi Arie. Sebaliknya, semua pihak diminta mendorong transparansi agar aktor-aktor sebenarnya di balik industri judi online bisa dibongkar secara tuntas.