JCCNetwork.id- Kepolisian resmi menetapkan dua pria berinisial CM (30) dan J alias R (29) sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan brutal terhadap seorang sopir taksi online, EA (48), di Tol Merak-Jakarta KM 800, Tanjung Duren Selatan, Jakarta Barat. Insiden tersebut terjadi pada Minggu (17/11/2024) dini hari.
“Sudah kami tetapkan sebagai tersangka,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi di Polda Metro Jaya, Rabu (20/11/2024).
Pasca penetapan tersangka, penyidik Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Ditreskrimum Polda Metro Jaya langsung menahan keduanya.
“Para tersangka ditahan oleh penyidik,” ujar Ade.
Kejadian ini bermula saat EA, yang tengah mengemudikan taksi online, mendapati mobil pelaku di depannya tiba-tiba menghalangi laju kendaraan. Untuk memastikan kondisi, EA membunyikan klakson. Namun, alih-alih merespons dengan baik, pelaku justru tersulut emosi.
“Tapi ternyata begitu saya klakson, dia marah tiba-tiba rem-rem gitu, kayak seakan pengen mundur gitu kan. Otomatis kan saya ikut ngerem,” kata EA saat dihubungi, Senin (18/11/2024).
Merasa terancam, EA mencoba berpindah lajur. Namun, mobil pelaku terus mengejar, seolah tak ingin membiarkannya lewat. Puncaknya, salah satu pelaku menghentikan mobil dan turun untuk menghampiri EA.
“Yang saya pikir gini, itu di jalan tol, di tengah-tengah, jalur cepat. Coba bayangkan, andai kata ada mobil, apa nggak terjadi Cipali dua? Tapi kuasa Allah, enggak ada mobil,” ujar EA.
Dalam upaya meredakan situasi, EA membuka kaca jendela mobilnya dan meminta maaf kepada pelaku. Ia juga menjelaskan bahwa sedang membawa seorang penumpang perempuan. Namun, permintaan maaf tersebut tidak digubris.
“Karena ini pelaku ini mabuk, turunnya saja sudah sempoyongan dan segala macam,” ujar EA.
Tanpa peringatan, pelaku langsung melayangkan pukulan ke wajah EA. Tak berhenti di situ, pelaku lainnya ikut turun dari mobil dan bersama-sama menganiaya korban.
“Dikeroyok, dikeroyok tanpa ampun. Sementara saya sudah minta maaf, tapi dia arogan banget pukul saya. Seakan-akan tuh dia enggak pikir, itu di tengah tol,” kata EA.
Penganiayaan ini akhirnya berhenti setelah seorang teman perempuan pelaku turun dari mobil dan meminta mereka untuk menghentikan aksi tersebut.
Polisi kini tengah mendalami motif pengeroyokan dan memastikan pelaku bertanggung jawab secara hukum. Kombes Pol Ade Ary menegaskan, pihaknya akan memproses kasus ini hingga tuntas guna memberikan keadilan bagi korban.
Insiden pengeroyokan di jalur cepat seperti tol menjadi sorotan, terutama soal keselamatan pengguna jalan. Beruntung, tidak ada kendaraan lain yang melintas saat kejadian berlangsung, sehingga potensi kecelakaan fatal dapat dihindari.