JCCNetwork.id-Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi hari Selasa, 19 November 2024, dengan nilai tukar mencapai Rp 15.806 per dolar AS. Kenaikan sebesar 50 poin atau 0,32% ini mengikuti jejak pergerakan mata uang di Benua Asia yang umumnya berada di zona hijau.
Dikutip dari Bloomberg Asian Pacific Currencies, hingga pukul 09.15 WIB, rupiah tercatat menguat pada pasar spot exchange. Pergerakan positif ini mencerminkan tren mata uang di kawasan Asia yang juga menunjukkan kenaikan. Yen Jepang, misalnya, mengalami kenaikan 0,42% menjadi 154 yen per dolar AS, sementara dolar Hong Kong juga menguat 0,42% menjadi 18,9 dolar Hong Kong per dolar AS.
Tidak hanya itu, mata uang Asia lainnya juga menunjukkan tren positif, dengan dolar Singapura yang naik tipis sebesar 0,01% menjadi 1,338 dolar Singapura per dolar AS. Dolar Taiwan turut menguat 0,19% menjadi 32,4 dolar Taiwan per dolar AS, dan won Korea Selatan bertambah 0,12% menjadi 1,39 won per dolar AS.
Selain itu, beberapa mata uang regional lainnya pun mengalami penguatan, seperti peso Filipina yang naik 0,06% menjadi 58,5 peso per dolar AS, rupee India yang naik tipis 0,02% menjadi 84,3 rupe per dolar AS, serta baht Thailand yang mengalami kenaikan sebesar 0,21% menjadi 34,6 baht per dolar AS. Ringgit Malaysia juga menunjukkan kenaikan sebesar 0,05% menjadi 4,4 ringgit per dolar AS.
Namun, di tengah penguatan mata uang di Asia, yuan China justru mengalami pelemahan terhadap dolar AS. Mata uang Tiongkok ini tercatat turun 0,05% menjadi 72 yuan per dolar AS, mencerminkan ketegangan pasar yang mungkin terkait dengan faktor ekonomi dan kebijakan internasional.
Secara keseluruhan, penguatan nilai tukar rupiah dan sebagian besar mata uang Asia menunjukkan optimisme di pasar global, meskipun ada perbedaan arah yang terlihat pada yuan China. Ke depan, tren ini bisa berpengaruh pada stabilitas ekonomi di kawasan dan pasar internasional.