JCCNetwork.id – Langkah agresif Presiden Prabowo Subianto dalam memberantas korupsi langsung menuai dukungan dari berbagai kalangan. Ketua Umum Perjuangan Rakyat Nusantara, Kanjeng Pangeran Norman, mengapresiasi sikap “tancap gas” yang dilakukan Prabowo dalam membersihkan pemerintahan dari praktik korupsi terus digulirkan.
Sejak dilantik pada 20 Oktober lalu, Prabowo telah menegaskan komitmennya untuk memerangi korupsi, bahkan mengulang pernyataan tegasnya, “ikan busuk berawal dari kepalanya,” saat memberi pengarahan di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah. Pernyataan ini sekaligus menjadi peringatan bagi pejabat yang menyalahgunakan wewenang di bawah pemerintahannya.
Dalam waktu singkat, beberapa kasus besar mulai terungkap. Mantan Plt Kepala Dinas Pendidikan Mandailing Natal diduga terlibat korupsi sebesar Rp 4,7 miliar, mantan pejabat Mahkamah Agung terlibat dalam kasus makelar perkara, dan yang terbaru, Kejaksaan Agung mengumumkan tersangka kasus impor gula yang diduga merugikan negara hingga Rp 400 miliar, dengan mantan Menteri Perdagangan, Tom Lembong, menjadi salah satu tokoh yang terlibat.
“Rakyat kaget dan gembira lihat gebrakan Presiden Prabowo memberantas tikus-tikus alias koruptor dan mafia-mafia peradilan,” kata Norman kepada awak media, Senin (4/11/2024).
Langkah tegas ini mengisyaratkan upaya berkelanjutan untuk memastikan pemberantasan korupsi tetap menjadi prioritas. Prabowo juga berkomitmen menjaga komunikasi erat dengan mantan Presiden Joko Widodo untuk memperkuat sinergi dalam melawan praktik korupsi di seluruh lini pemerintahan.
“Gebrakan Presiden Prabowo akan berkelanjutan karena Koruptor itu membuat rakyat indonesia miskin. Tidak menutup kemungkinan kabinet merah putih dalam 6 bulan ini akan ada terseret korupsi bakal ikut ditindak tegas,” tandasnya.