JCCNetwork.id- Musibah mengerikan terjadi pada Minggu tengah malam, 3 November 2024, saat Gunung Lewotobi Laki-Laki meletus, mengakibatkan delapan orang dilaporkan meninggal dunia akibat debu vulkanik. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Flores Timur, Benediktus B. Herin, menyampaikan bahwa para korban terdiri dari satu keluarga di Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, serta seorang suster dan satu warga dari Desa Hokeng Jaya.
“Jumlah korban untuk sementara delapan orang, enam orang satu rumah meninggal, satu suster belum berhasil di evakuasi di Hokeng Jaya dan satu orang lagi masih dalam pencarian,” kata Benediktus Herin.
Pasca-erupsi, tim evakuasi telah dikerahkan ke lapangan untuk menyelamatkan warga yang terdampak. Namun, evakuasi berlangsung dalam kondisi berbahaya akibat letusan gunung yang disertai api di beberapa lokasi. Video yang beredar di media sosial menunjukkan sejumlah rumah warga terbakar, dan bangunan yang ditempati keluarga korban mengalami kerusakan parah akibat dampak debu vulkanik.
Pihak berwenang juga telah meningkatkan status Gunung Lewotobi Laki-Laki dari siaga menjadi awas. Sebagai langkah pencegahan, warga diimbau untuk tidak berada dalam radius 7 kilometer dari gunung.
Kondisi ini menambah ketegangan di wilayah yang sudah dikenal rawan bencana, dan masyarakat setempat kini berjuang untuk beradaptasi dengan situasi yang terus berubah. Proses evakuasi dan penanganan dampak letusan masih berlangsung, dan masyarakat diharapkan untuk tetap waspada serta mengikuti arahan dari pihak berwenang demi keselamatan bersama.
Pemerintah setempat juga berkomitmen untuk memberikan bantuan kepada korban dan memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi selama masa krisis ini. Berita terbaru akan terus disampaikan seiring perkembangan situasi di lapangan.