Kasus Penusukan Santri di Jogja Terungkap, Polisi Dalami Peran Provokator

BACA JUGA

OLAHRAGA

TECHNOLOGY

HIBURAN

JCCNetwork.id-Situasi di Kota Yogyakarta memanas setelah penangkapan tujuh pelaku yang terlibat dalam kasus penusukan dan penganiayaan seorang santri di kawasan Krapyak. Insiden ini terjadi di perempatan Jalan Parangtritis-Prawirotaman, Brontokusuman, yang dikenal sebagai titik ramai lalu lintas di Jogja. Berkat penyelidikan intensif, pihak kepolisian berhasil mengungkap jaringan pelaku, yang saat ini sedang diperiksa secara mendalam.

Kapolresta Jogja, Kombes Aditya Surya Darma, dalam konferensi pers yang digelar Selasa (29/10/2024), mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menangkap tujuh pelaku. Ia menjelaskan bahwa operasi penangkapan dilakukan secara terpisah untuk mengamankan pelaku berinisial V, N alias E, F, J, Y, T, dan R alias C.

- Advertisement -

“Telah melakukan penyelidikan dan bisa mengamankan sebanyak 7 orang,” kata Kapolresta Jogja Kombes Aditya Surya.

Sebelumnya, kasus ini sempat membuat geger masyarakat Jogja, mengingat aksi penganiayaan yang melibatkan korban dari kalangan santri, kelompok yang selama ini dihormati di kalangan masyarakat. Polisi bergerak cepat setelah menerima laporan masyarakat dan mengumpulkan berbagai alat bukti serta keterangan saksi-saksi di lokasi kejadian.

Meski sudah berhasil mengamankan tujuh tersangka, Aditya menekankan bahwa penyelidikan masih terus berlanjut. Setiap pelaku diperiksa untuk menentukan peran spesifik mereka dalam insiden ini.

- Advertisement -

“Berdasarkan alat bukti dan saksi-saksi, kami masih mendalami peran masing masing pelaku, dan apabila nanti dari hasil pendalaman ditemukan pelaku lain, akan kita tangkap,” jelasnya.

 

Dalam penyelidikan awal, ditemukan bahwa salah satu tersangka, berinisial R alias C, diduga kuat sebagai provokator utama di balik kejadian tersebut. Aditya menjelaskan bahwa R atau C diduga memegang peran sentral dalam merencanakan dan memprovokasi rekan-rekannya untuk melakukan kekerasan.

 

Pernyataan ini memperkuat dugaan bahwa insiden ini bukanlah aksi spontan, melainkan tindakan yang direncanakan secara matang. Modus yang dilakukan R atau C menunjukkan adanya strategi untuk menciptakan situasi chaos di tempat kejadian, sehingga para eksekutor dapat bergerak tanpa banyak hambatan.

 

Pihak kepolisian menyatakan akan menindak tegas seluruh pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku. Kasus ini sedang ditangani secara serius oleh Kepolisian Kota Jogja, dengan tujuan untuk memberikan efek jera bagi para pelaku dan mencegah terulangnya aksi serupa di masa depan. Beberapa saksi mata di sekitar lokasi kejadian menyatakan kekhawatiran mereka terkait keamanan di kawasan tersebut, terlebih saat malam hari.

Sementara itu, masyarakat Jogja secara luas mengutuk tindakan penganiayaan ini. Tidak sedikit yang menyuarakan dukungan terhadap langkah kepolisian dalam menegakkan hukum demi keamanan bersama. Kejadian ini menjadi sorotan utama, terlebih mengingat bahwa Kota Yogyakarta dikenal sebagai kota pendidikan dan tempat bagi ribuan santri yang datang dari berbagai penjuru Nusantara untuk menuntut ilmu.

 

Dengan pengungkapan kasus ini, diharapkan para pelaku bisa diadili dengan hukuman yang setimpal, sementara aparat kepolisian terus berjaga untuk memulihkan rasa aman di tengah masyarakat.

“Provokasi, tentunya dia dengan menyuruh ke suatu tempat, kemudian membuat keonaran, itu masuk provokasi,” tambahnya.

- Advertisement -

BACA LAINNYA

Mbappe Hadapi Krisis Performa

JCCNetwork.id- Real Madrid tengah menghadapi dilema terkait penurunan performa bintang baru mereka, Kylian Mbappé. Meskipun telah mencetak 10 gol sejak bergabung dari Paris Saint-Germain...

BERITA TERBARU

EKONOMI

TERPOPULER