JCCNetwork.id- Hiu Greenland, penghuni misterius lautan dingin Arktik, menyimpan rahasia umur panjang yang mengagumkan. Berdasarkan penelitian terbaru, hiu ini dapat hidup hingga 500 tahun, menjadikannya salah satu makhluk laut dengan usia terpanjang di planet ini. Untuk perspektif, umur hiu Greenland bisa lebih lama dari usia Amerika Serikat yang berdiri sejak tahun 1776.
Spesies ini, yang menghuni kedalaman laut yang dingin, memiliki rentang hidup minimal 270 tahun, dengan beberapa individu diperkirakan mencapai lebih dari setengah milenium. Keunikan umur panjang hiu Greenland menarik perhatian para ilmuwan yang berusaha mengungkap penyebab di balik fenomena ini.
Dr. Ewan Camplisson, seorang ahli biologi dari Universitas Manchester, mengungkapkan temuannya pada Konferensi Tahunan Masyarakat Biologi Eksperimental di bulan Juli. Menurut Camplisson, hiu Greenland tidak mengalami proses penuaan yang sama dengan makhluk hidup lainnya. Meskipun metabolisme mereka melambat seiring bertambahnya usia, penelitian menunjukkan bahwa metabolisme hiu ini tetap stabil tanpa penurunan signifikan seiring bertambahnya usia.
“Setiap detail tentang hewan ini menarik dan semakin banyak yang saya ketahui tentang mereka, semakin saya termotivasi untuk melanjutkan pekerjaan saya,” kata Ewan.
Hiu Greenland tidak hanya memiliki umur yang panjang, tetapi juga merupakan satu-satunya spesies hiu yang dapat bertahan di Kutub Utara sepanjang tahun. Mereka juga dikenal memiliki kebiasaan berenang yang sangat lambat, dengan hiu betina memulai reproduksi seksualnya pada usia sekitar 150 tahun.
Hiu Greenland menghadapi berbagai tantangan unik, termasuk parasit yang menginfeksi mata mereka dan daging mereka yang mengandung racun sehingga tidak bisa dikonsumsi oleh manusia.
“Mereka adalah salah satu ikan yang berenang paling lambat jika dihitung berdasarkan ukurannya, hiu betina baru dapat bereproduksi secara seksual pada usia sekitar 150 tahun, mereka memiliki otak yang kecil tetapi tampaknya dapat berburu dan bernavigasi dalam jarak yang sangat jauh, sebagian besar populasi menjalani sebagian besar hidup mereka dengan parasit di mata mereka dan daging mereka begitu penuh dengan racun sehingga tak bisa dikonsumsi manusia,” ungkap Camplisson.
Para ilmuwan menyarankan bahwa kombinasi dari gerakan lambat dan lingkungan dingin mungkin berperan dalam umur panjang spesies ini. Namun, Camplisson mencatat bahwa ikan Arktik lainnya, seperti ikan serigala utara, memiliki gaya hidup serupa namun hanya hidup sekitar 20 tahun. Spesies lain seperti hiu enam insang, meskipun juga predator dan bergerak lambat, hanya hidup selama 80 tahun.
“Oleh karena itu kami berpikir bahwa pasti ada faktor lain yang juga terlibat dalam umur panjang hiu Greenland,” kata Camplisson.
Untuk memahami lebih lanjut, tim Camplisson melakukan analisis mendalam terhadap metabolisme hiu Greenland. Mereka mempelajari otot merah dari 23 hiu dengan usia yang bervariasi antara 60 hingga 200 tahun. Menggunakan spektrofotometer untuk mengukur perubahan enzim, penelitian menunjukkan bahwa metabolisme hiu Greenland tidak menunjukkan penurunan yang signifikan meskipun bertambahnya usia.
“Dugaan terbaik saya adalah bahwa perairan dalam Arktik dapat menjadi lingkungan yang menantang untuk ditinggali, di mana hewan seperti hiu Greenland mungkin tidak memiliki akses yang konsisten ke banyak makanan dan mereka mungkin tidak sering bersentuhan dengan hiu Greenland lainnya,” jelas Camplisson.
Di akhir penelitian, Camplisson berharap bahwa pemahaman tentang bagaimana hiu Greenland mampu hidup sangat lama dan tetap sehat bisa memberikan wawasan berharga untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, khususnya bagi mereka yang memasuki usia lanjut.
“Oleh karena itu, sebagai spesies dengan tingkat kematian alami yang rendah, strategi hidup optimal mereka adalah pertumbuhan yang lambat dan membangun cadangan energi, sehingga ketika mereka berinteraksi dengan lawan jenis, mereka berada dalam kondisi yang sesuai untuk bereproduksi,” katanya.
“Saya yakin jika kita dapat mengetahui bagaimana hiu Greenland dapat hidup begitu lama dan bagaimana mereka tampak begitu tangguh terhadap penyakit yang berkaitan dengan usia (seperti penyakit jantung), kita mungkin dapat meningkatkan kualitas hidup populasi manusia lanjut usia,” katanya.