Kronologis Enam Tamu Asing Ditemukan Tewas di Suite Mewah

BACA JUGA

OLAHRAGA

TECHNOLOGY

HIBURAN

JCCNetwork.id- Sebanyak enam warga negara asing ditemukan tewas di sebuah kamar suite Hotel Grand Hyatt Bangkok pada Selasa, 16 Juli 2024. Penemuan ini terjadi setelah petugas hotel mendapati mereka tidak melakukan check out selama lebih dari 24 jam.

Kepolisian Thailand kini menyelidiki kemungkinan adanya pembunuhan, meskipun tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau perlawanan di tempat kejadian.

- Advertisement -

“Tujuh orang telah dipesan untuk menginap di hotel tersebut, namun hanya lima yang check in dan satu orang saat ini belum ditemukan,” kata kepala polisi Metropolitan Letjen Thiti Saengswang.

Dugaan keracunan juga menjadi fokus utama penyelidikan setelah zat mencurigakan dan DNA para korban terdeteksi dalam minuman yang dipesan ke suite sebelum pukul 14:00 waktu setempat pada Senin.

Dua korban tampaknya mencoba masuk ke pintu suite hotel, yang terkunci dari dalam, namun gagal. Bagasi para korban akan digeledah sebagai bagian dari penyelidikan.

- Advertisement -

Di kamar mandi, ditemukan teh, minuman energi, dan madu dalam wadah terbuka. Para korban juga memesan makanan pada hari Senin, tetapi makanan tersebut ditemukan tidak tersentuh.

“Di kamar mandi ditemukan teh, minuman energi, dan madu, semuanya dalam wadah terbuka,” ujar Saengswang.

Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin, menekankan pentingnya penyelidikan mendalam untuk memastikan motif dan penyebab kematian, yang diharapkan bukan bunuh diri.

“Polisi perlu mencari tahu motifnya dan bahwa kematian tersebut adalah akibat dari pembunuhan bukan bunuh diri,” katanya.

Keenam korban merupakan warga negara Vietnam, dengan beberapa memiliki kewarganegaraan ganda dengan Amerika Serikat. FBI akan membantu dalam penyelidikan ini.

“FBI membantu kasus ini karena dua dari enam tamu yang ditemukan tewas di hotel tersebut adalah warga negara AS,” imbuhnya.

Keracunan sianida diduga kuat menjadi penyebab kematian, dan tersangka pembunuh termasuk di antara korban. Bahan kimia mematikan tersebut ditemukan di gelas minum dan teko di kamar hotel. Wawancara dengan kerabat korban mengungkapkan adanya perselisihan mengenai utang terkait investasi.

Trirong Phiwpan, Komandan Kantor Bukti Polisi Thailand, menyatakan bahwa sianida ditemukan di dalam cangkir teh dan teko air panas di kamar tersebut.

“Kami menemukan sianida di dalam cangkir teh, keenam cangkir kami menemukan sianida,” katanya pada konferensi pers.

“Setelah staf membawa cangkir teh dan dua botol air panas, susu dan teko teh… salah satu dari enam sianida dimasukkan,” ujarnya.

Pemerintah Vietnam menyatakan bahwa kedutaannya di Bangkok berkoordinasi erat dengan pihak berwenang Thailand terkait kasus ini. Departemen Luar Negeri AS juga memantau situasi dan menekankan bahwa pemerintah setempat bertanggung jawab atas penyelidikan.

Berita kematian ini, yang awalnya dilaporkan sebagai penembakan, dapat menjadi kemunduran bagi Thailand yang sangat bergantung pada sektor pariwisata. Thailand memperkirakan kedatangan 35 juta wisatawan asing tahun ini, meningkat dari 28 juta wisatawan pada tahun lalu.

Perdana Menteri Srettha Thavisin mendesak penyelidikan cepat untuk membatasi dampaknya terhadap sektor pariwisata Thailand.

- Advertisement -

BACA LAINNYA

GAS 10% 20/5 Serukan Tolak Aksi Anarkisme

JCCNetwork.id- Menjelang aksi unjuk rasa besar-besaran yang akan digelar pada Selasa, 20 Mei 2025 di Jakarta, sejumlah pengemudi ojek online yang tergabung dalam Gerakan...

BERITA TERBARU

EKONOMI

TERPOPULER