JCCNetwork.id- Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, menggema dengan suara tegas di tengah podium di Berlin pada Kamis (25/4). Seruannya kepada negara-negara anggota untuk mengintensifkan dukungan mereka terhadap Ukraina dalam konfliknya yang berlarut-larut melawan Rusia.
“Kita harus memberikan lebih banyak dukungan untuk Ukraina karena di sanalah kita sedang diuji,” ucapnya dengan penuh tekad.
Stoltenberg tak ragu untuk menghadirkan fakta-fakta kejam dari medan pertempuran. Ia mengecam ketidaksepakatan dalam tubuh NATO.
“Dan kita harus jujur, kenyataannya dalam beberapa bulan terakhir, sekutu-sekutu di NATO belum memberikan dukungan yang dijanjikan kepada kita.”
Ketidaksepakatan yang paling mencolok adalah dalam penyaluran bantuan, terutama dari Amerika Serikat dan Eropa. “Pengiriman amunisi jauh di bawah tingkat yang kita katakan akan sediakan. Penundaan ini bisa menimbulkan konsekuensi,” ujarnya.
Stoltenberg menekankan bahwa Ukraina sebenarnya sedang berjuang dalam beberapa pekan terakhir untuk menangkis serangan garis depan Rusia.
“Ukraina kalah dalam persenjataan, sehingga memungkinkan Rusia untuk terus maju di garis depan. Ukraina kekurangan pertahanan udara, sehingga memungkinkan lebih banyak rudal dan drone Rusia mencapai sasaran.”
“Dan Ukraina kekurangan kemampuan serangan yang akurat, yang berarti Rusia dapat memusatkan lebih banyak kekuatan. Namun belum terlambat bagi Ukraina untuk menang karena dukungan perang sedang diberikan.”
Stoltenberg juga mendesak sekutu-sekutu di NATO untuk memenuhi janji mereka untuk mengirim senjata ke Ukraina “dan melakukannya dengan cepat.”
“Kita juga harus memberikan dukungan pada pijakan yang lebih kuat dan berjangka panjang. Sebesar 99 persen bantuan militer untuk Ukraina berasal dari sekutu-sekutu di NATO,” katanya, menambahkan.