JCCNetwork.id- Kematian tragis seorang siswa SMK di Nias Selatan, YN (17), yang diduga dianiaya oleh kepala sekolahnya, masih menjadi sorotan. Polisi telah memeriksa sembilan saksi, termasuk pelapor, rekan korban, guru, dan orangtua korban, dalam upaya mengungkap kebenaran di balik insiden tersebut.
Kasat Reskrim Polres Nias Selatan, AKP Freddy Siagian, menjelaskan bahwa penyelidikan masih terus berlangsung, dengan menunggu hasil autopsi yang dilakukan pada Kamis lalu. Kepala Sekolah SMKN1 Siduaori, SZ (37), yang diduga terlibat, juga telah diperiksa oleh penyidik.
“Sudah ada sekitar sembilan saksi yang kita periksa termasuk saksi pelapor, kawan-kawan dari korban, guru yang hadir pada saat kejadian,” ujar Freddy Siagian, Jumat (19/4/2024).
Namun, meskipun autopsi telah dilakukan, hasilnya masih ditunggu untuk lebih memperjelas penyebab kematian korban. Saat ini, belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus ini, dengan penyidik hanya memiliki satu alat bukti berupa keterangan saksi.
“Untuk memperjelas apa penyebabkan meninggalnya korban, kita menunggu hasil autopsi,” katanya.
Keluarga korban berharap agar kasus ini segera terungkap, dan jika terbukti bahwa kematian YN disebabkan oleh penganiayaan, mereka meminta agar pelaku mendapat sanksi hukum yang setimpal.
Setelah autopsi dilakukan, jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka di Kecamatan Somambawa, Kabupaten Nias Selatan, untuk disemayamkan sebelum pemakaman. Kasus ini pertama kali dilaporkan oleh ibu kandung korban pada tanggal 11 April 2024 di Polres Nias Selatan, dengan dugaan bahwa YN telah dipukul oleh kepala sekolahnya, menyebabkan sakit yang akhirnya berujung pada kematian.