JCCNetwork.id– Manajer legend, Jose Mourinho menyebut,karier kepelatihannya di AS Roma banyak diwarnai hambatan, namun bagi dirinya melatih klub Serigala Ibu Kota itu menjadi suatu kebanggaan dan baginya.
Terhitung Mourinho mulai duduk di kursi kepelatihan Roma sejak musim 2021/2022. Pada musim pertamanya, pelatih asal Portugal itu membawa Roma mengakhiri puasa gelar dengan menjuarai UEFA Conference League.
Tak hanya itu pelatih asal Portugal itu berhasil membopong anak didiknya menembus final kompetisi Liga Eropa, meski harus takluk di final atas Villreal.
Dalam penanganan Mourinho, Roma masih sulit berkuasa di Serie A. Sebab saat musim lalu mereka hanya fini diposisi keenam Liga Italia.
Mourinho juga dihadapkan pada minimnya anggaran belanja pemain. Roma tak bisa bergerak bebas di bursa transfer karena terbentur aturan Financial Fair Play.
Saat musim panas tahun lalu, tim Serigala Ibu Kota hanya mengeluarkan 7 juta euro untuk belanja pemain. Sedangkan pada musim panas tahun ini, pengeluaran Roma masih nol dengan tiga pemain baru.
“Kalau Anda tanya saya sekarang apakah saya menyesal memilih ke sini, jawaban saya tidak. Jelas tidak,” kata Mourinho dikutip dari Corriere dello Sport.
“Selama dua tahun terakhir saya hanya menjalani momen-momen frustrasi. Tahun pertama saya tahu situasinya, saya merasakan keinginan klub untuk berkembang dan saya berpikir: oke, ini sempurna buat saya. Profil seperti saya, yang sudah sering juara, biasanya tidak dengan mudah menerima proyek kecil. Saya cuma kepikiran Ancelotti di Everton.”tambahnya.
“Pengalaman di Roma sangat menstimulasi di banyak level. Sekarang saya punya hubungan dengan para pemain yang tidak mudah dibangun di klub top,” pungkasnya.