JCCNetwork.id-Perayaan Iduladha menjadi momentum yang menguntungkan bagi para pengusaha kerupuk kulit di Majalengka, Jawa Barat. Salah satunya dialami Ibrohim, pemilik usaha kerupuk kulit di Desa Heuleut, Kecamatan Kadipaten, yang menikmati lonjakan pasokan kulit sapi hingga dua kali lipat dibandingkan hari biasa.
“Biasanya saya hanya menerima sekitar 3 hingga 5 kuintal kulit sapi jantan per hari. Namun, selama Iduladha ini, pasokannya melonjak menjadi puluhan ton,” ujar Ibrohim, Senin (9/6/2025), saat ditemui di lokasi produksinya.
Menurutnya, kulit sapi yang diperoleh berasal dari tempat pemotongan hewan kurban dan para pengepul di berbagai wilayah, seperti Subang, Sumedang, Purwakarta, hingga Majalengka. Mayoritas bahan baku tersebut kemudian diolah menjadi kerupuk kulit siap konsumsi, sementara sebagian sisanya diproses melalui penggaraman untuk dijual sebagai bahan kulit garaman.
“Sebagian besar kami produksi menjadi kerupuk kulit, sedangkan sisanya kami garami dan jual sebagai kulit garaman,” jelas Ibrohim.
Produk kerupuk kulit miliknya dipasarkan di kawasan Majalengka, Cirebon, dan Sumedang. Sementara untuk pasar di luar Pulau Jawa, Ibrohim hanya mengirimkan bahan mentah kerupuk kulit.
“Kalau kirim ke luar Jawa, kami hanya jual bahan mentah,” tuturnya.
Harga kerupuk kulit bervariasi, mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 30.000 per bal, tergantung pada ukuran kemasannya. Ketersediaan kulit sapi yang melimpah pada masa Iduladha ini juga turut mendongkrak omzet usaha Ibrohim hingga lebih dari dua kali lipat.
“Syukur alhamdulillah, pasokan dan omzet kami sama-sama meningkat dua kali lipat selama Iduladha,” pungkasnya.