Prabowo dan Jokowi Berbuka Puasa Bersama di Istana

BACA JUGA

OLAHRAGA

TECHNOLOGY

HIBURAN

JCCNetwork.id-Suasana hangat dan penuh kebersamaan menyelimuti Istana Kepresidenan RI di Jakarta pada Rabu (26/3/2025) ketika Presiden RI Prabowo Subianto mengundang Presiden ke-7 RI Joko Widodo untuk berbuka puasa bersama.

Momen ini menjadi sorotan publik, mengingat pertemuan antara kedua tokoh nasional tersebut terjadi di tengah transisi pemerintahan pasca-Pemilu 2024. Dalam keterangan resmi yang dirilis oleh Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden, Jokowi tiba di Istana Kepresidenan melalui gerbang utama dan disambut oleh enam anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang mengenakan seragam biru.

- Advertisement -

Presiden Prabowo tampak menyambut kedatangan Jokowi dengan hangat. Keduanya berjabat tangan dan berjalan bersama menuju Presidential Lounge untuk berbuka puasa. Momen ini mencerminkan eratnya hubungan kedua pemimpin yang selama satu dekade terakhir berperan besar dalam arah kebijakan negara.

Saat berbuka puasa, Prabowo dan Jokowi terlihat berbincang santai sembari menikmati hidangan yang telah disiapkan. Sekretariat Presiden dalam siaran resminya menegaskan bahwa pertemuan tersebut bukan hanya sekadar acara seremonial, tetapi juga menjadi wadah untuk menjaga komunikasi dan harmoni antar pemimpin bangsa.

“Presiden ke-7 RI tiba di Istana melalui gerbang utama. Enam anggota Paspampres, yang berbaju biru, menyambut kedatangan Joko Widodo,”demikian pernyataan dari Sekretariat Presiden.

- Advertisement -

Meski demikian, hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak Istana mengenai isi pembicaraan antara Prabowo dan Jokowi. Apakah mereka membahas strategi pemerintahan ke depan, transisi kepemimpinan, atau mungkin isu-isu ekonomi dan politik terkini?

Usai berbuka puasa, Jokowi meninggalkan Istana Kepresidenan. Prabowo mengantarnya hingga ke kendaraan, menandakan perpisahan yang penuh hormat.

Di hari yang sama, sebelum berbuka puasa bersama Jokowi, Presiden Prabowo juga menjalani sejumlah agenda penting. Ia menerima kunjungan Menteri Eropa dan Luar Negeri Prancis, Jean-Noël Barrot, di Istana Kepresidenan.

Dalam pertemuan ini, kedua pihak membahas kemitraan strategis antara Indonesia dan Prancis serta persiapan kunjungan kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia dalam waktu dekat.

“Acara ini mencerminkan pentingnya dialog antarpemimpin dalam menjaga kesatuan bangsa. Acara buka puasa itu juga menjadi kesempatan untuk berbincang lebih santai, saling bertukar cerita, dan menikmati kebersamaan di tengah rutinitas keduanya,” demikian siaran resmi Sekretariat Presiden.

Setelah pertemuan dengan Barrot, Prabowo melanjutkan agenda dengan memimpin rapat terbatas bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Fokus utama rapat ini dikabarkan terkait dengan kebijakan ekonomi strategis Indonesia ke depan.

Pertemuan berbuka puasa antara Prabowo dan Jokowi menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan pengamat politik. Apakah ini sekadar ajang silaturahmi biasa, atau ada pesan politik yang lebih dalam?

Sebagai dua tokoh utama yang mewarnai panggung politik Indonesia dalam satu dekade terakhir, keakraban mereka menunjukkan bahwa stabilitas politik dan kesinambungan pemerintahan tetap menjadi prioritas.

Hal ini juga dapat dilihat sebagai sinyal bahwa transisi kepemimpinan berlangsung secara harmonis, meskipun dinamika politik nasional terus berkembang.

Dengan berbagai agenda strategis yang menanti, termasuk persiapan kunjungan Presiden Macron dan arah kebijakan ekonomi ke depan, langkah-langkah Prabowo dalam menjalankan tugasnya sebagai Presiden RI akan terus menjadi perhatian publik.

Sementara itu, masyarakat pun menantikan apakah pertemuan ini akan berlanjut dalam bentuk kerja sama lebih lanjut antara Jokowi dan Prabowo, atau apakah akan ada pernyataan resmi dari Istana mengenai substansi pembicaraan mereka.

Yang jelas, pertemuan ini menjadi salah satu momen penting dalam perjalanan politik Indonesia, mengingat hubungan erat antara dua pemimpin yang kini berada dalam peran yang berbeda: satu sebagai Presiden yang baru, dan satu sebagai mantan pemimpin yang masih memiliki pengaruh besar di panggung nasional.

“Diskusi kami sangat produktif dengan Presiden Prabowo, mempersiapkan kunjungan Presiden Macron yang akan datang. Ini akan bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan Indonesia dan Prancis serta membuka babak baru dalam kemitraan kita,” ujar Barrot usai pertemuan.

- Advertisement -

BACA LAINNYA

WNA China Ditemukan Tewas Gantung Diri di Area Taman Bandara Soetta

JCCNetwork.id-Seorang pria warga negara asing (WNA) asal China ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tergantung di area taman C1 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang. Kepolisian menyatakan...

BERITA TERBARU

EKONOMI

TERPOPULER