JCCNetwork.id-Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memberikan respon positif terhadap usulan Komisi II DPR RI yang meminta penundaan pendistribusian bantuan sosial (bansos) hingga Pilkada 2024 selesai. Dalam rapat kerja yang digelar pada Rabu, 13 November 2024, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Tito menyatakan bahwa ia sepenuhnya setuju dengan permintaan tersebut. Hal ini disampaikan langsung oleh Mendagri yang sebelumnya juga menjabat sebagai Kapolri.
“Pak Bima Arya sampaikan bahwa teman-teman Komisi II meminta agar distribusi bansos untuk ditunda sampai dengan Pilkada. Kami setuju, Pak. Langsung setuju sekali, terima kasih. Apalagi ini bolanya dari Komisi II, bola lambung ini tinggal kami smash saja, tinggal buat surat edaran,” kata Tito.Pernyataan ini menunjukkan dukungan penuh dari Mendagri terhadap usulan Komisi II yang menganggap penundaan distribusi bansos penting untuk menghindari potensi penyalahgunaan bantuan menjelang Pilkada.
Meski demikian, Tito menekankan bahwa keputusan tersebut tidak berlaku untuk daerah-daerah yang tengah menghadapi bencana alam. Ia menegaskan bahwa bantuan sosial tetap akan disalurkan di wilayah-wilayah yang membutuhkan, seperti yang terjadi di Flores Timur dan Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang saat ini sedang mengalami dampak bencana.
“Kecuali tadi Pak, kecuali daerah-daerah yang memang memerlukan bansos karena ada bencana seperti Lewotobi yang sekarang di Flores Timur, Sikka, lebih dari 12 ribu yang ngungsi, ya nggak mungkin kita nggak kasih bansos mereka Pak., mereka memerlukan itu,” demikian Tito Karnavian.
Keputusan ini dipandang sebagai langkah penting dalam menjaga netralitas pemerintah dalam proses Pilkada yang akan digelar serentak pada tahun 2024. Penundaan pendistribusian bansos diharapkan bisa mengurangi potensi intervensi politik yang bisa terjadi melalui aliran bantuan sosial, yang sering kali dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk meraih dukungan pemilih.
Namun, dengan tetap menyalurkan bantuan ke daerah yang membutuhkan, pemerintah juga menunjukkan komitmennya dalam memberikan bantuan kepada warga yang benar-benar terpuruk akibat bencana alam.
Rapat tersebut juga menjadi ruang bagi berbagai pihak untuk memastikan bahwa penyaluran bansos berjalan dengan baik dan tepat sasaran, sambil menghindari segala bentuk penyalahgunaan yang bisa merusak integritas Pilkada.
Ke depan, keputusan ini diharapkan dapat memperlancar jalannya Pilkada serentak dengan menjaga kepercayaan publik terhadap pemerintah, serta memastikan bahwa bantuan sosial sampai ke tangan yang membutuhkan di daerah yang terdampak bencana.