Bandara Komodo Ditutup Total, 4.581 Penumpang Terbatal Terbang

BACA JUGA

OLAHRAGA

TECHNOLOGY

HIBURAN

Wasiat Terakhir Nurul Qomar

Ayah Baim Wong Wafat

JCCNetwork.id- Penutupan Bandar Udara Internasional Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak Sabtu, 9 November 2024, membuat ribuan penumpang batal terbang. Hingga Minggu, tercatat sebanyak 4.581 penumpang gagal melakukan perjalanan dari dan menuju Labuan Bajo akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur yang menyelimuti wilayah udara Manggarai Barat.

Kepala UPBU Komodo, Ceppy Triono, menjelaskan bahwa 30 penerbangan dari dan menuju Labuan Bajo dibatalkan sejak Sabtu.

- Advertisement -

“Itu dari keseluruhan 30 penerbangan yang dijadwalkan pada hari ini. Seluruh flight pada hari ini cancel, karena di sekitar ruang udara Manggarai Barat tertutup oleh abu vulkanik,” kata Ceppy, Minggu, 10 November 2024.

Menurutnya, penutupan ini menyebabkan 2.155 penumpang yang akan tiba dan 2.426 penumpang yang berangkat tidak bisa melanjutkan perjalanan.

Pihak otoritas belum dapat memastikan kapan penerbangan di Bandara Komodo kembali normal. Hasil paper test di landasan pacu menunjukkan masih adanya paparan abu vulkanik dari Gunung Lewotobi, yang berarti keselamatan penerbangan belum dapat dijamin.

- Advertisement -

Salah satu penumpang yang terkena dampak, Suster Sylviana OSF, tiba di Bandara Komodo untuk mengurus pengembalian tiketnya. Ia menempuh perjalanan panjang dari Ende menuju Labuan Bajo dengan harapan bisa terbang ke Surabaya, namun harus menerima kenyataan bahwa penerbangannya dibatalkan.

“Kami sudah membatalkan tiket, kami sendiri melihat suasana (cuaca Labuan Bajo) tidak memungkinkan untuk terbang besok. Kami sudah sepakat tidak melanjutkan penerbangan,” jelas Sylviana.

Secara pribadi Suster Sylviana tak merasa kecewa karena batal terbang. Karena baginya penutupan Bandara Komodo dampak abu vulkanik Erupsi Gunung Lewotobi adalah faktor alam yang tak bisa dibantah oleh manusia.

“Ini kan alam ya, bukan buatan manusia sehingga saling menuntut. Kita batalkan tiket juga kami komunikasi baik-baik, karena petugas juga manusia,” ungkapannya.

Penutupan bandara ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap kondisi alam, terutama dalam situasi yang bisa mengancam keselamatan penerbangan. Hingga berita ini diturunkan, pihak Bandara Komodo masih terus melakukan evaluasi guna menentukan langkah berikutnya demi memastikan keamanan seluruh penumpang dan awak pesawat.

- Advertisement -

BACA LAINNYA

Pemerintah Pastikan Program Makan Bergizi Gratis Tepat Sasaran dan Bertahap

JCCNetwork.Id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan bahwa Indonesia adalah negara besar, sehingga pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis...

BERITA TERBARU

EKONOMI

TERPOPULER