JCCNetwork.id-Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah sejak Sabtu (9/11/2024) sore hingga malam hari tidak hanya menyebabkan banjir di berbagai titik, tetapi juga menimbulkan bencana tanah longsor yang memakan korban. Di Desa Jemur, Kecamatan Pejagoan, satu rumah warga tertimpa longsoran tanah pada pukul 20.00 WIB. Material longsor yang turun dari bukit di sekitar permukiman tersebut menimbun dua penghuni rumah, yaitu Novi Nugrahtati (27) dan anaknya, Muhammad Abian (6).
Mendapatkan informasi terkait adanya korban yang tertimbun, tim SAR gabungan segera dikerahkan ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi dan pencarian. Tim yang terdiri dari personel Basarnas Cilacap, BPBD Kebumen, TNI, Polri, serta relawan setempat tiba di lokasi dalam waktu singkat, meski medan yang ditempuh cukup sulit akibat jalanan licin dan tertutup lumpur.
“Pada hari Sabtu (9/10/2024) sekitar pukul 20.00 WIB terjadi tanah longsor yang menimpa satu rumah yang dihuni oleh dua orang. Pencarian dilakukan hingga Minggu pagi tetapi belum juga diketemukan,” kata Amin Riyanto Koordinator Lapangan Basarnas Cilacap saat ditemui di lokasi bencana, Minggu (10/11/2024) pagi.
Menurut Amin, tim SAR gabungan telah berupaya melakukan penyisiran hingga dini hari, tepatnya pukul 02.30 WIB, namun kedua korban belum juga berhasil ditemukan. Tim akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pencarian pada Minggu pagi, kali ini dengan bantuan dua alat berat guna mempercepat pengangkatan material longsor yang menutupi rumah korban.
“Upaya dari tim SAR gabungan yakni telah dilakukan penyisiran hingga pukul 02.30 pagi namun korban belum ditemukan dan saat ini kami melanjutkan pencarian dengan bantuan dua alat berat,” tuturnya.
Tidak hanya di Kecamatan Pejagoan, bencana akibat cuaca ekstrem ini juga dilaporkan terjadi di sejumlah kecamatan lain di Kebumen. BPBD Kebumen mencatat, banjir, tanah longsor, dan angin kencang melanda 14 desa yang tersebar di 8 kecamatan. Banjir menggenangi beberapa permukiman hingga merendam akses jalan desa, memaksa sebagian warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Di sisi lain, angin kencang juga merusak sejumlah fasilitas umum serta rumah warga.
Situasi di lapangan tampak memprihatinkan. Warga sekitar berusaha memberikan bantuan kepada tim SAR dengan menyediakan logistik dan membantu membersihkan jalan dari material longsoran. Beberapa keluarga korban terlihat menunggu dengan penuh harapan agar kedua korban dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat. Meski demikian, kekhawatiran masih menghantui warga, terutama mereka yang tinggal di area perbukitan, mengingat curah hujan yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
Kepala BPBD Kebumen menyatakan pihaknya akan terus memantau perkembangan cuaca dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan keamanan warga.
Bencana ini menjadi peringatan bagi warga Kebumen tentang pentingnya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem yang kerap terjadi di musim penghujan. Pencarian dua korban tanah longsor masih berlanjut, dan harapan akan keajaiban tetap ada di tengah usaha keras tim penyelamat dan dukungan warga sekitar.