JCCNetwork.id- Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, buka suara terkait pemutusan hubungan kerja (PHK) yang melibatkan 43 pegawai di tubuh PSSI. Erick menegaskan, langkah ini merupakan bagian dari upayanya untuk membersihkan sepak bola Indonesia dari berbagai praktik yang tidak sehat, terutama di dalam tubuh organisasi PSSI itu sendiri.
Erick menyampaikan bahwa PHK ini tidak bisa dipisahkan dari komitmennya dalam membawa perubahan mendasar di dunia sepak bola nasional.
“Saat saya terpilih, saya ingin memperbaiki sepak bola Indonesia, ini amanah masyarakat dan stakeholder sepakbola, komitmen pembangunan sepakbola yang bersih dan prestasi,” ujar Erick Thohir dalam acara launching Liga 2 di Jakarta, Selasa (3/9/2024), dikutip dari laman PSSI.
Lebih lanjut, Erick menjelaskan bahwa langkah PHK ini diambil setelah dilakukan audit internal yang mengungkap adanya penyalahgunaan wewenang oleh sejumlah pegawai PSSI. Audit tersebut menemukan bahwa beberapa pegawai telah memanfaatkan aset digital PSSI, termasuk dokumentasi kegiatan Timnas Indonesia, untuk keperluan pribadi. Selain itu, ditemukan pula akun-akun media sosial resmi PSSI, seperti YouTube, yang telah di-monetize, namun pendapatan dari iklan justru masuk ke rekening pribadi pegawai.
Erick menegaskan bahwa tindakan tegas ini adalah bagian dari komitmennya untuk memastikan PSSI bebas dari intrik dan praktik korupsi.
“Kita mau melakukan perbaikan secara menyeluruh, sekarang jantung nya PSSI, seluruh stakeholder sepakbola ingin sepakbola bersih dan prestasi. Tak mau polemik, kita akan jalan terus,” jelasnya.
Erick juga menyebutkan bahwa langkah bersih-bersih ini akan terus dilanjutkan, tidak hanya di tingkat Timnas Indonesia tetapi juga di kompetisi Liga 1.
“PSSI adalah jantungnya sepakbola Indonesia, karena itu saya berusaha perbaiki. Bersama sekjen dan Exco kita melakukan perbaikan. Tidak mungkin PSSI tidak transparan.”
“Dalam melepas sejumlah pegawai PSSI bukan bentuk arogansi, tetapi kita bawa perusahaan HR dan melakukan assessment melakukan interview satu-satu, sekjen ketemu pegawai,” jelas Erick Thohir.
Sebelumnya, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, juga membenarkan keputusan ini. Menurutnya, PHK terhadap 43 karyawan merupakan bagian dari transformasi yang sedang dilakukan di dalam struktur organisasi PSSI.
“Ini kita lagi melakukan transformasi di sepakbola itu tidak bisa hanya dari luar mau tidak mau juga terhadap organisasinya PSSI. Kami sudah minta konsultan untuk yang namanya kedepan PSSI harus bagaimana kemudian mereka melakukan kriteria-kriteria karena kita mau melangkah kedepan nih ke 2045,” kata Arya kepada wartawan, Senin (2/9/2024).
“Kesiapan organisasi kita bagaimana dan sebagainya, strukturnya ini maka dibutuhkanlah yang namanya perubahan di organisasi PSSI. Nah, perubahan ini dilakukan juga dengan melakukan kriteria dari masing-masing bagian yang dibutuhkan,” lanjut Arya.
“Setelah itu, berdasarkan data tersebut kami melakukan langkah evaluasi kemudian melakukan pemutusan hubungan kerja,” terangnya.
Ia juga menyoroti adanya pegawai yang tidak profesional dalam menjalankan tugasnya. Arya mengungkapkan, beberapa pegawai terlibat dalam penyalahgunaan aset digital PSSI, termasuk mendirikan akun pribadi untuk menjual konten-konten PSSI tanpa izin.
“Misalnyak kemarin ada karyawan kita yang dia pegang dokumentasi digital kita, dia itu malah membuat akun sendiri, memanfaatkan aset digital PSSI dimasukkan ke dalam akun tersebut. Bahkan dilakukan penjualan juga tuh terhadap akun-akun tersebut,” beber Arya.
“Kemudaian foto-foto kita dipakai oleh media lain tanpa sama sekali ada itu berasal dari PSSI tapi malah berasal dari orang tersebut, dan ketika ini kita bawa kepada pimpinannya dan kita bilang kau ini sudah pidana loh, sudah berhentikan saja, eh pimpinannya tidak melakukan pemberhentian. Inikan sudah keanehan kalau tidak diberhentikan,”
“Berikutnya lagi, akun sosmed kita ternyata di-monetize contoh di YouTube, tapi ternyata akun YouTube tersebut rekening adsense-nya itu dimasukkan ke rekening pribadi dan kemungkinan sih dananya tidak masuk ke PSSI,” ujar Arya.
Dengan langkah tegas ini, PSSI berharap dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih bersih dan transparan, sejalan dengan komitmen Erick Thohir untuk membangun sepak bola Indonesia yang lebih baik.