JCCNetwork.id- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang seluruh menteri dalam Kabinet Indonesia Maju ke Istana Kepresidenan di Jakarta Pusat. Pertemuan tersebut bertujuan untuk mendiskusikan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025.
Rancangan APBN 2025 ini memiliki peran penting sebagai transisi dari pemerintahan Jokowi kepada Prabowo Subianto yang akan mulai menjabat pada Oktober 2024. Menteri Pertahanan yang akan segera dilantik sebagai presiden ini akan memimpin penganggaran pertamanya pada tahun depan.
Dalam pidato pembukaannya, Jokowi menegaskan bahwa APBN 2025 yang disusun pada masa transisi ini harus mencakup kebijakan presiden terpilih berikutnya. Selain itu, Jokowi menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap risiko perlambatan ekonomi global yang bisa berdampak pada Indonesia.
“Pagi ini bicara mengenai RAPBN 2025, dan saya ingin dalam rencana rancangan APBN 2025 ini mengakomodasi semua program Presiden terpilih. Dan mewaspadai risiko perlambatan ekonomi dunia,” kata Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2024).
Rapat ini turut dihadiri oleh Prabowo Subianto, yang datang sekitar pukul 9.15 WIB. Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang selama ini telah bekerja sama dengan tim transisi Prabowo, juga hadir pada sekitar pukul 9.20 WIB.
Pembahasan Rancangan APBN 2025 di masa transisi ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memastikan keberlanjutan kebijakan dan program yang sudah berjalan. Dengan melibatkan presiden terpilih dan tim transisinya, diharapkan APBN 2025 dapat mengakomodasi visi dan misi pemerintahan baru serta menghadapi tantangan ekonomi global yang ada.