Harga Emas Tembus Level Tertinggi dalam Sebulan

BACA JUGA

OLAHRAGA

TECHNOLOGY

HIBURAN

JCCNetwork.id- Harga emas dunia mengalami penguatan sepanjang minggu ini, didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed).

Pada penutupan perdagangan Jumat (12/7/2024), harga emas di pasar spot turun menjadi US$2.411,27 per troy ons. Ini berbeda dengan penutupan perdagangan Kamis (11/7/2024) yang melonjak 1,84% ke US$2.414,78 per troy ons.

- Advertisement -

Secara mingguan, harga emas naik 0,83% dari US$2.391,45 per troy ons pada pekan sebelumnya. Posisi harga emas ini hampir menembus rekor tertinggi (ATH) di US$2.425,12 yang tercapai pada 20 Mei 2024, sekitar dua bulan lalu. Pada Kamis pekan ini, harga emas mencapai titik tertingginya dalam lebih dari satu bulan terakhir.

Kenaikan harga emas ini dipicu oleh data pekerjaan utama AS yang menunjukkan melemahnya pasar tenaga kerja, meningkatkan ekspektasi pemotongan suku bunga oleh The Fed pada bulan September.

“Emas diperdagangkan pada level tertinggi satu bulan karena revisi penggajian yang lebih rendah dan kenaikan lain dalam tingkat pengangguran membantu ‘memperkuat’ pemotongan suku bunga September,” ujar Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York, dikutip dari Reuters.

- Advertisement -

Pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, yang lebih dovish saat berbicara di depan Komite Senat Perbankan, Perumahan, dan Urusan Perkotaan AS pada Selasa (9/7/2024) juga mendukung kenaikan harga emas.

Powell menyatakan kekhawatiran bahwa menahan suku bunga terlalu tinggi terlalu lama dapat membahayakan pertumbuhan ekonomi.

Data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS pada Juni 2024 juga tercatat melandai, bahkan di bawah ekspektasi pasar, memperkuat spekulasi pemotongan suku bunga oleh The Fed.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (11/7/2024) bahwa IHK naik 3% year-on-year (yoy) pada Juni 2024, turun dari 3,3% pada Mei 2024.

Laju inflasi ini lebih rendah dari ekspektasi pasar yang memperkirakan 3,1%. Inflasi (yoy) pada Juni 2024 adalah yang terendah sejak Maret 2021, lebih dari tiga tahun terakhir.

Secara bulanan (mtm), IHK turun 0,1% atau deflasi 0,1% pada Juni 2024, merupakan deflasi pertama sejak Mei 2020 di awal pandemi Covid-19.

Melemahnya dolar AS dan imbal hasil US Treasury turut menguntungkan emas. Depresiasi dolar AS membuat harga emas lebih murah bagi pembeli internasional, meningkatkan permintaan. Selain itu, emas yang tidak menawarkan imbal hasil menjadi lebih menarik saat imbal hasil US Treasury menurun.

- Advertisement -

BACA LAINNYA

Libur Sekolah, 4,9 Juta Pelanggan Pilih Kereta Api: Terjangkau, Nyaman, dan Dorong Ekonomi Daerah

JCCNetwork.id- PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat capaian positif selama masa libur sekolah. Sejak 20 Juni hingga 13 Juli 2025, sebanyak 4.922.733 pelanggan KA...

BERITA TERBARU

EKONOMI

TERPOPULER