Kepergian Chiung Yao: Menghormati Sang Pencipta “Putri Huan Zhu”

BACA JUGA

OLAHRAGA

TECHNOLOGY

HIBURAN

JCCNetwork.id- Dunia sastra dan hiburan Asia kehilangan salah satu ikon terbesar mereka. Chiung Yao, penulis novel romantis legendaris dan kreator dari serial fenomenal My Fair Princess (Putri Huan Zhu), meninggal dunia pada Rabu, 4 Desember 2024, di usia 86 tahun. Kepergiannya menyisakan kesedihan mendalam, baik di kalangan penggemarnya maupun rekan-rekan seprofesinya.

Berdasarkan laporan media Taiwan, Chiung Yao ditemukan meninggal dunia di kediamannya yang terletak di New Taipei City. Para paramedis yang tiba di lokasi melaporkan bahwa penulis yang telah lama berpengaruh di dunia sastra ini sudah tidak bernapas dan tidak memiliki detak jantung.

- Advertisement -

Meskipun kepergiannya mengejutkan, sebuah catatan terakhir yang ditinggalkannya memberikan gambaran tentang keinginan kuat Chiung Yao untuk mengakhiri hidupnya dengan kendali penuh.

Dalam catatannya, Chiung Yao menulis: “Saya tidak ingin menyerahkannya pada takdir. Saya tidak ingin perlahan-lahan layu dan mati. Saya ingin mengendalikan peristiwa besar terakhir dalam hidup ini.” Kata-kata tersebut menggambarkan betapa dalamnya proses refleksi yang telah ia jalani menjelang akhir hayatnya. Bagi Chiung Yao, kematian bukanlah sesuatu yang datang tanpa perlawanan; ia memilih untuk menghadapinya dengan cara yang paling ia kontrol.

Tidak hanya catatan, Chiung Yao juga meninggalkan pesan yang lebih mendalam melalui sebuah video yang direkam sebelumnya. Video tersebut, yang diunggah oleh sekretarisnya setelah kepergiannya, menjadi salah satu momen paling mengharukan bagi penggemar dan dunia hiburan.

- Advertisement -

Dalam video itu, Chiung Yao berbicara dengan tenang, namun penuh makna:
Niat saya tetap sama seperti kemarin. Ini adalah pilihan terakhir saya. Waktu telah tiba dan hidup tidak akan menjadi lebih baik. Selagi saya masih bisa tersenyum dan bernyanyi, tidak menjadi beban bagi orang yang saya cintai, atau dikalahkan oleh penyakit, hati saya bebas, tanpa batas, dan bahagia. Pada saat ini, seperti percikan dan kepingan salju yang mekar bersamaan, saya akan terbang ke semesta di mana saya bisa menari.”

Pesan tersebut menunjukkan betapa besar kebebasan dan kedamaian yang ia rasakan dalam membuat keputusan tersebut. Ia juga menegaskan bahwa keputusan ini bukan untuk ditiru, tetapi untuk menginspirasi generasi muda agar hidup dengan semangat, keberanian, dan penuh makna.

Chiung Yao dikenal luas melalui karya-karya novelnya yang laris manis, seperti Outside the Window dan Fire and Rain, yang banyak di antaranya diadaptasi menjadi film dan serial televisi.

Namun, karya terbesarnya, My Fair Princess, telah menjadi fenomena besar yang melampaui batas waktu dan budaya. Serial ini tidak hanya populer di Asia, tetapi juga menjadi pembuka jalan bagi para aktor muda seperti Zhao Wei, Ruby Lin, dan Fan Bingbing.

Ketiganya melambung menjadi bintang internasional berkat peran mereka dalam serial tersebut.
Karya-karya Chiung Yao bukan hanya sekadar kisah cinta, melainkan juga cermin dari kompleksitas emosi manusia.

Dalam banyak tulisannya, ia mampu menggabungkan elemen-elemen drama dengan kedalaman karakter yang membuat para pembaca dan penonton merasa terhubung secara emosional.

Itulah mengapa karya-karyanya tidak hanya bertahan dalam ingatan kolektif masyarakat, tetapi juga terus menginspirasi hingga hari ini.

Kepergian Chiung Yao tak hanya meninggalkan duka di hati para penggemarnya, tetapi juga di kalangan rekan-rekannya di dunia hiburan.

Aktor-aktor yang pernah bekerja dengannya, seperti Alec Su, Huang Yi, dan Yao Chen, segera mengungkapkan belasungkawa melalui media sosial mereka.

Banyak yang mengenang Chiung Yao sebagai sosok yang bukan hanya seorang penulis berbakat, tetapi juga seorang inspirator yang berjasa besar dalam membentuk budaya hiburan Asia.

Kepergian Chiung Yao adalah kehilangan besar, namun warisan yang ia tinggalkan akan terus hidup dalam karya-karyanya yang tak lekang oleh waktu.

Di dunia sastra dan hiburan Asia, nama Chiung Yao akan selalu dikenang sebagai salah satu penulis yang tak hanya menggugah emosi melalui kata-kata, tetapi juga menciptakan dunia yang membuat jutaan orang jatuh cinta.

Saat dunia berduka atas kepergiannya, kita tidak hanya mengenang Chiung Yao sebagai penulis atau pencipta serial legendaris, tetapi sebagai seorang wanita yang berani memilih jalan hidupnya sendiri hingga akhir.

Seperti dalam karya-karyanya, ia akan terus menginspirasi banyak orang untuk menjalani hidup dengan keberanian, cinta, dan keteguhan hati.

- Advertisement -

BACA LAINNYA

Dua Warga Sidoarjo Tewas Diserang Tawon Vespa

JCCNetwork.id- Dua warga di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, tewas akibat sengatan tawon vespa. Peristiwa ini memicu aksi evakuasi sarang tawon vespa oleh tim Pemadam...

BERITA TERBARU

EKONOMI

TERPOPULER