JCCNetwork.id- Pelabuhan Merak, Banten, terpaksa menutup layanan penyeberangan pada Selasa, 3 Desember 2024, akibat cuaca buruk dan gelombang laut yang tinggi. Penutupan ini berdampak signifikan pada mobilitas kendaraan yang sudah memadati kawasan pelabuhan sejak pagi hari.
Berdasarkan pantauan, antrean kendaraan mencapai panjang hingga 8 kilometer. Meski layanan penyeberangan dihentikan, banyak pengendara yang tetap bertahan di pelabuhan, menunggu kepastian mengenai kapan pelabuhan akan kembali beroperasi. Untuk mengatasi potensi kemacetan lebih parah, pihak kepolisian menerapkan sistem buka-tutup di Jalan Raya Cikuasa Atas, guna mengatur arus lalu lintas dan mencegah penumpukan kendaraan lebih lanjut.
Hingga saat ini, belum ada informasi pasti mengenai kapan penyeberangan akan dilanjutkan, mengingat kondisi cuaca yang masih tidak menentu. Keputusan ini diambil untuk keselamatan penumpang dan mencegah terjadinya kecelakaan di laut akibat gelombang tinggi yang mencapai 2,5 meter.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan terkait cuaca buruk yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia. BMKG memprediksi hujan dengan intensitas bervariasi, mulai dari ringan hingga hujan petir, akan terjadi di banyak daerah, termasuk wilayah pesisir.
Selain itu, tingginya gelombang laut juga diperkirakan akan berdampak pada kondisi transportasi laut, termasuk di Selat Sunda, yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatra. BMKG juga mengingatkan masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir untuk tetap waspada terhadap potensi banjir rob yang bisa terjadi akibat gelombang tinggi.
Seiring berjalannya waktu, masyarakat diharapkan dapat mematuhi imbauan dari pihak berwenang untuk keselamatan bersama, serta menunggu update lebih lanjut terkait pembukaan kembali jalur penyeberangan.