Puluhan Jasad Ditemukan di Biara

BACA JUGA

OLAHRAGA

TECHNOLOGY

HIBURAN

Wasiat Terakhir Nurul Qomar

Ayah Baim Wong Wafat

JCCNetwork.id-Sebuah biara Buddha di Thailand tengah menjadi sorotan setelah pihak kepolisian menemukan puluhan mayat yang diduga digunakan sebagai bagian dari praktik meditasi. Temuan mengejutkan ini memicu penyelidikan mendalam oleh otoritas setempat untuk memastikan legalitas dan etika praktik yang dilakukan di biara tersebut.
Pada Sabtu (23/11/2024), kepolisian Thailand mengungkap penemuan 41 jasad di Biara Pa Nakhon Chaibovorn, yang terletak di Provinsi Phichit.

Perwira polisi senior yang memimpin investigasi menyatakan bahwa jenazah-jenazah tersebut ditemukan dalam keadaan yang telah dilengkapi dengan surat keterangan kematian dan dokumen donasi jenazah. Namun, polisi tidak serta-merta menerima keterangan ini tanpa verifikasi lebih lanjut.

- Advertisement -

“Jenazah-jenazah tersebut disertai dengan surat keterangan kematian dan surat keterangan sumbangan jenazah,” katanya, dikutip AFP, Senin (25/11/2024).

Pihak berwenang menegaskan bahwa mereka sedang berusaha keras untuk memastikan tidak ada pelanggaran hukum, termasuk kemungkinan adanya penyalahgunaan jenazah yang melibatkan penipuan atau pemaksaan.

Kepala biara Provinsi Phichit, Phra Ajarn Saifon Phandito, membenarkan bahwa biara tersebut menggunakan mayat sebagai bagian dari teknik meditasi. Menurutnya, praktik ini telah dikembangkan selama bertahun-tahun dan bahkan diajarkan kepada biksu dari berbagai biara lainnya.

- Advertisement -

“Kami berusaha memastikan tidaka da jenazah yang dicuri,” tegasnya.

Phra menjelaskan bahwa meditasi dilakukan di paviliun khusus yang menyimpan peti mati berisi jenazah manusia. Menurutnya, praktik ini bertujuan untuk membantu para praktisi menghadapi ketakutan akan kematian dan merenungkan sifat fana kehidupan.

Namun, praktik ini menuai kritik dan kontroversi, terutama setelah temuan serupa di provinsi tetangga, Kamphaeng Phet. Beberapa hari sebelum penemuan di Biara Pa Nakhon Chaibovorn, polisi juga menemukan 12 jasad di biara lain pada Rabu (20/11/2024). Hal ini memicu kekhawatiran tentang sejauh mana praktik ini telah menyebar di kalangan komunitas biara.

“Banyak orang yang datang untuk belajar adalah kepala biara dan semua biksu ini mewariskan pengetahuan. Saya tidak tahu berapa banyak yang telah mengadopsi teknik saya,” kata Phra.

Kepolisian Phichit kini bekerja sama dengan otoritas di provinsi lain untuk menyelidiki skala dan dampak praktik ini. Penyelidikan mencakup pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen yang menyertai jenazah, termasuk asal-usul dan proses donasi yang dilakukan.

Sementara itu, opini publik terpecah mengenai praktik ini. Sebagian masyarakat memandangnya sebagai bentuk meditasi ekstrem yang tidak etis, sementara yang lain percaya bahwa hal ini merupakan bagian dari ajaran spiritual yang mendalam.

Pihak berwenang Thailand menghadapi tantangan besar untuk menyeimbangkan antara menghormati tradisi keagamaan dan memastikan bahwa hukum serta etika tetap ditegakkan. Hingga kini, penyelidikan masih berlangsung, dan belum ada pernyataan resmi mengenai tindakan lebih lanjut yang akan diambil terhadap biara atau kepala biaranya.

Dengan semakin banyaknya biara yang terlibat dalam kontroversi ini, kasus ini diperkirakan akan menjadi sorotan nasional dan internasional. Akankah praktik meditasi menggunakan jenazah ini dianggap sebagai tradisi yang perlu dilestarikan, atau justru dihentikan karena melanggar norma hukum dan sosial? Kita tunggu perkembangan berikutnya.

- Advertisement -

BACA LAINNYA

Kebakaran Glodok Plaza, Satu Kasir dan Empat Warga Dilaporkan Hilang

JCCNetwork.Id - Kebakaran hebat yang melanda Glodok Plaza, Jakarta Barat, sejak Rabu (15/1/2025) hingga Kamis (16/1/2025), memunculkan laporan adanya korban hilang. Hingga Kamis pagi,...

BERITA TERBARU

EKONOMI

TERPOPULER