JCCNetwork.id- Memantau periode menstruasi menjadi fokus utama bagi kaum hawa mengingat dampaknya yang signifikan terhadap kesejahteraan dan kesehatan secara keseluruhan.
Setiap perempuan memiliki siklus haid yang berbeda-beda, namun umumnya berkisar sekitar 28 hari dengan variasi normal antara 21 hingga 35 hari. Faktor-faktor seperti tekanan fisik dan mental dapat mengganggu keseimbangan hormon, mengacaukan ovulasi, serta memengaruhi pola dan durasi menstruasi.
Menurut Dr. Sherry A Ross, seorang spesialis obstetri dan ginekologi, siklus menstruasi juga dapat menjadi indikator penting bagi kesehatan secara keseluruhan bagi perempuan.
Penyakit ringan seperti flu dapat mengakibatkan penundaan menstruasi, tetapi penyakit serius dengan gejala seperti mual, muntah, demam tinggi, dan menggigil dapat berdampak lebih signifikan terhadap siklus haid.
“Flu yang berlangsung lama, disertai mual, muntah, menggigil, dan demam tinggi dapat menunda menstruasi,” kata dokter Ross.
Untuk memulihkan keseimbangan tubuh dan mengembalikan siklus menstruasi yang terganggu, Dr. Ross merekomendasikan pola makan nabati yang kaya akan buah, sayur, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sumber protein tanpa lemak.
Selain itu, menjaga tubuh terhidrasi dengan minum 11 hingga 15 cangkir cairan setiap hari dan berolahraga secara teratur selama minimal 30 menit per hari juga sangat dianjurkan. Kegiatan relaksasi untuk mengurangi stres juga merupakan bagian penting dari rutinitas mingguan yang disarankan.
Namun, jika siklus menstruasi tidak kunjung normal bahkan mengalami keterlambatan yang parah, konsultasi dengan dokter segera menjadi langkah yang disarankan.