JCCNetwork.id- Pada Sabtu (20/4/2024), Ketua Parlemen Arab, Adel bin Abdulrahman Al-Asoumi, mengeluarkan pernyataan tajam mengecam kegagalan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam mengeluarkan resolusi yang mendukung keanggotaan penuh Negara Palestina di PBB.
Dalam pernyataannya, Al-Asoumi menyoroti penggunaan veto oleh Amerika Serikat sebagai salah satu faktor utama yang menghambat proses ini. Dia menekankan bahwa tindakan ini merupakan bentuk perampasan hak sah rakyat Palestina untuk memiliki negara dan menjadi anggota penuh PBB.
Tidak hanya sekadar mengkritik, Al-Asoumi juga menegaskan perlunya pengakuan internasional terhadap negara Palestina dan keberadaan bendera Palestina di markas besar PBB. Dia menyerukan agar masyarakat internasional turut bertanggung jawab dalam mengakhiri pendudukan brutal di wilayah Palestina.
Panggilan Al-Asoumi tidak hanya mengenai masalah pengakuan, tetapi juga menggarisbawahi pentingnya solusi akhir dan adil terhadap konflik Palestina. Dia memperjuangkan pembentukan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai bagian integral darinya.
Pada Kamis (18/4), Amerika Serikat memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan keanggotaan penuh Palestina di PBB. Meskipun memperoleh dukungan mayoritas dari anggota lain, resolusi itu terbukti terhambat oleh veto AS.
Dewan Keamanan PBB, yang terdiri dari 15 anggota, membutuhkan setidaknya sembilan suara setuju dan tanpa veto dari anggota tetapnya, termasuk AS, Inggris, Perancis, Rusia, atau China, untuk dapat mengesahkan sebuah resolusi.
Pernyataan tegas Al-Asoumi menyoroti ketegangan yang terus berlanjut dalam upaya untuk memberikan pengakuan internasional yang layak bagi Negara Palestina dan menegaskan bahwa isu Palestina tetap menjadi salah satu fokus utama dalam diplomasi global.