Kemlu RI Sesalkan Keputusan Amerika Memveto Usulan Palestina Gabung dalam PBB

BACA JUGA

OLAHRAGA

TECHNOLOGY

HIBURAN

JCCNetwork- Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan kekecewaannya terhadap keputusan Amerika Serikat yang memveto usulan Palestina untuk menjadi anggota tetap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Veto tersebut dinilai sebagai pengkhianatan terhadap aspirasi bersama untuk menciptakan perdamaian di Timur Tengah.

Menurut pernyataan resmi Kemlu RI, kegagalan Dewan Keamanan PBB dalam mengesahkan resolusi mengenai keanggotaan penuh Palestina di PBB, disebabkan oleh veto salah satu Anggota Tetap DK PBB, yaitu Amerika Serikat. Rencana menjadikan Palestina sebagai anggota penuh PBB telah tersendat sejak 2012, meskipun mendapat dukungan luas dari berbagai negara.

- Advertisement -

“Veto ini sekali lagi mengkhianati aspirasi bersama untuk menciptakan perdamaian jangka panjang di Timur Tengah,” bunyi pernyataan itu.

Dalam pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB, rancangan resolusi yang merekomendasikan penerimaan Palestina untuk keanggotaan PBB diblokir dengan 12 suara mendukung dan dua abstain, termasuk dari Inggris dan Swiss. Sebuah resolusi dewan memerlukan setidaknya sembilan suara setuju dan tidak ada veto dari anggota tetap, seperti AS, Inggris, Perancis, Rusia, atau China, untuk disahkan.

Palestina telah diterima sebagai negara pengamat Majelis Umum PBB sejak tahun 2012, yang memungkinkan utusannya untuk berpartisipasi dalam perdebatan dan organisasi PBB tanpa hak suara.

- Advertisement -

Indonesia kembali menegaskan dukungannya terhadap keanggotaan penuh Palestina di PBB, menilai bahwa veto Amerika Serikat merupakan pengkhianatan terhadap aspirasi bersama untuk menciptakan perdamaian jangka panjang di Timur Tengah.

- Advertisement -

BACA LAINNYA

Fullback Eredivisie Ini Siap Bela Garuda!

JCCNetwork.id- Sebuah kabar menarik datang dari kompetisi Eredivisie Belanda. Bek kiri Go Ahead Eagles, Dean James, mengisyaratkan ketertarikannya untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI)...

BERITA TERBARU

EKONOMI

TERPOPULER