‘Makin Memanas’ Terkait LFP Tom Lembong Siap Adu Data dengan Luhut dan Bahlil

BACA JUGA

OLAHRAGA

TECHNOLOGY

HIBURAN

JCCNetwork.id-Co-Captain Timnas Anies-Cak Imin (AMIN), Tom Lembong, memberikan respons tegas terhadap kritik yang dilayangkan oleh Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, serta Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, dalam beberapa waktu terakhir.

Luhut menyanggah pernyataan Tom Lembong mengenai penggunaan baterai listrik berbasis lithium ferro phosphate (LFP) pada mobil di China, khususnya Tesla. Bahlil menyebut kritik Tom Lembong terhadap proyek IKN sebagai halusinasi tinggi.

- Advertisement -

Tom Lembong menanggapi dengan kesiapan untuk adu data, menganggapnya sebagai langkah positif agar masyarakat dapat menilai dengan bijak.

“Saya kira sudah kita mulai tanggapi satu per satu. Ini positif bagi publik, kita adu data, kita adu analisa, dan nanti biar masyarakat yang bisa menilai,” ujar Tom Lembong saat memberikan keterangan di Markas Pemenangan Tim Amien, Menteng, Senin (29/01).

Luhut juga mengkritik pernyataan Tom Lembong terkait produksi Tesla di China yang disebutnya tidak menggunakan nikel. Menurut Luhut, Tesla masih menggunakan nikel untuk baterai kendaraan listriknya. Selain itu, Luhut merespons kritik terhadap harga nikel yang disebut Tom Lembong ambles, dengan menyoroti tren harga nikel dalam 10 tahun terakhir.

- Advertisement -

“Tidak benar pabrik Tesla di Shanghai menggunakan 100 persen LFP atau lithium ferro phosphate untuk mobil listriknya. Mereka masih tetap gunakan nickel based baterai. Jadi seperti suplai nickel based baterai itu dilakukan oleh LG Korea Selatan untuk model mobil listrik yang diproduksi Tesla di Shanghai,” ujar Luhut.

Bahlil Lahadalia, yang merupakan penerus Tom Lembong di BKPM, menyebut halusinasi tinggi dalam kritikan terhadap kurangnya investasi di IKN.

“Sahabat saya ini kadang-kadang halusinasinya tingkat tinggi. Pertama saya katakan bahwa total rancangan investasi di IKN itu kurang lebih Rp 500 triliun. Di mana kebijakan negara 20 persen dari APBN. Berapa 20 persen, kalau itu Rp 500 triliun berarti Rp 100 triliun. Kalau Rp 400 triliun berarti Rp 80 triliun,” tuturnya.

Dia menegaskan bahwa total rancangan investasi di IKN mencapai Rp 500 triliun, dengan 20 persen berasal dari APBN, setara dengan Rp 100 triliun. Bahlil menegaskan bahwa investasi sebesar itu tidak dapat diguyurkan secara langsung ke IKN dan membutuhkan waktu 10-20 tahun untuk direalisasikan.

Pada akhirnya, Bahlil mengajak untuk memeriksa sendiri progres pembangunan di IKN sebagai jawaban terhadap kritik terkait realisasi investasi.

- Advertisement -

BACA LAINNYA

BKKBN Siapkan 3.000 Rumah Subsidi untuk ASN dan Tenaga Lapangan

JCCNetwork.id- ​Pemerintah melalui Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bekerja sama dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP)...

BERITA TERBARU

EKONOMI

TERPOPULER