JCCNetwork.id- Pesta demokrasi 2024 diwarnai dengan berbagai cerita menarik, salah satunya melibatkan seorang calon legislatif yang nekat menjual ginjalnya untuk membiayai kampanyenya. Erfin Dewi Sudanto, seorang caleg asal Bondowoso, memutuskan langkah ekstrem ini demi meraih dukungan dan suara yang banyak.
Berdasarkan unggahan di Instagram @mood.jakarta, Erfin berasal dari Desa Bataan, Kecamatan Tenggarang Bondowoso.
Pria kelahiran 23 Juni 1976 ini mencurahkan keseriusannya melalui sebuah surat pernyataan bermaterai, menandatangani kesiapannya untuk menjual ginjalnya guna mendanai kampanye sebagai calon wakil rakyat di Pemilihan Umum pada Februari 2024, dengan nomor urut 9 Daerah Pemilihan 1 dari Partai PAN.
Alasan Erfin yang menggugah banyak hati adalah kebutuhan-kebutuhan biaya besar untuk proses kampanye. Sebagai seorang calon legislatif, biaya kampanye yang signifikan menjadi kendala yang dihadapinya.
Dengan tekad kuat, Erfin berharap dapat menarik perhatian warga dan memenangkan hati pemilih melalui kampanye yang menarik.
Video viral aksi nekat Erfin langsung memicu beragam reaksi warganet di media sosial. Beberapa netizen tampak tercengang dan penasaran dengan keputusan pria tersebut.
“Serius nanya gaji caleg brp? kok sampe segitunya,” tulis seorang warganet, mencermati besarnya pengorbanan yang diambil Erfin.
“Terus klo gk jadi??? jual satu nya x yaa,” timpal yang lain, mengungkapkan kekhawatiran jika langkah ini tidak membuahkan hasil positif.
Tidak ketinggalan, pertanyaan mengenai harga ginjal dan dampaknya juga muncul. “Serius nanya kalo ginjal dijual apakah orang tersebut akan mati atau gimana yaa,” tulis seorang netizen dengan keingintahuan yang tinggi.
Meskipun menerima berbagai reaksi, langkah Erfin Dewi Sudanto menjadi inspirasi bagi sebagian warganet. “Keren patut di contoh biar org2 pada nyaleg,” kata seorang pengguna media sosial, menyatakan penghargaannya terhadap keberanian Erfin.
Dengan keputusannya yang kontroversial, Erfin Dewi Sudanto telah memasuki sorotan pesta demokrasi 2024, memberikan warna baru dalam perjalanan politik yang penuh dinamika.