JCCNetwork.id- Sikap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menolak Tim Nasional (Timnas) Israel ikut pada Piala Dunia U20 FIFA, karena menyesuaikan dengan amanat Presiden RI Pertama, Soekarno yang berkomitmen mendukung kemerdekaan Palestina, nampaknya berbuntut panjang. Pasalnya, politikus PDIP tersebut mengaitkan urusan politik dengan olahraga.
Bahkan, pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan mengaku prihatin de sikap Ganjar Pranowo.
Ken menyampaikan, sikap Bung Karno mendukung kemerdekaan Palestina itu dulu, sebelum merdeka. Namun kini sudah merdeka sejak tahun 1988 bahkan Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Kamis, 29 November 2012 telah mengakui dan mensahkan peningkatan status Palestina menjadi non-member observer state alias negara peninjau.
Status tersebut memang bukan berarti Palestina lantas menjadi anggota penuh PBB, namun setidaknya PBB mengakui Palestina sebagai negara baru di Timur Tengah.
“Jadi Palestina kini sudah merdeka, sudah punya presiden sendiri, juga sudah punya Parlemen sendiri, bahkan sudah punya duta besar di Indonesia,” urainya.
Harusnya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 ini sebagai ajang uji bagi kemampuan PSSI dan pemerintah daerah dalam menggelar event internasional. Bahkan sikap penolakan Ganjar itu, bisa melahirkan masalah besar bagi masa depan sepak bola Indonesia.
“Sikap Ganjar itu membawa resiko besar pada elektabilitasnya sebagai calon Presiden, termasuk berimbas pada nasib sepakbola Indonesia jika mendapatkan sangsi dari FIFA,” tutup Ken.