JCCNetwork.id-Suasana khidmat menyelimuti Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Senin (31/3) pagi saat Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menunaikan Salat Idulfitri bersama masyarakat. Kehadiran pasangan pemimpin negara ini menjadi momen spesial bagi umat Muslim yang memadati masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Dikutip dari Antara, Presiden dan Wakil Presiden tiba di Masjid Istiqlal sekitar pukul 06.50 WIB. Keduanya memasuki ruang ibadah utama secara bersama-sama, menampilkan kebersamaan yang harmonis. Prabowo dan Gibran kompak mengenakan baju koko putih dengan bawahan celana panjang hitam, dipadukan dengan songkok hitam yang mencerminkan identitas khas Indonesia.
Mereka didampingi oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Menteri Agama sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Sejumlah menteri dan pejabat negara lainnya juga tampak hadir lebih awal, seperti Menteri Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding, serta Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri.
Tak lama setelah kehadiran para petinggi negara, Salat Idulfitri pun dimulai. Suasana haru dan syukur begitu terasa saat lantunan takbir menggema di dalam Masjid Istiqlal. Ribuan jamaah dari berbagai kalangan turut mengikuti ibadah ini dengan penuh kekhusyukan, mencerminkan semangat kebersamaan dalam menyambut Hari Raya Idulfitri.
Usai melaksanakan Salat Id, Prabowo langsung melanjutkan agenda hari raya dengan menggelar Open House atau Gelar Griya di Istana Merdeka.
Tradisi ini menjadi ajang silaturahmi bagi berbagai elemen masyarakat, termasuk para pemimpin bangsa dan tokoh-tokoh penting lainnya.
Presiden Prabowo mengundang mantan presiden dan mantan wakil presiden untuk hadir dalam acara tersebut.
Selain itu, sejumlah pejabat negara, duta besar, perwakilan lembaga internasional, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga masyarakat umum juga turut diundang. Tidak ketinggalan, para ketua umum partai politik juga diundang untuk bersilaturahmi dalam suasana lebaran yang penuh kehangatan.
Open House di Istana Merdeka menjadi simbol keterbukaan dan persatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Di tengah dinamika politik dan sosial yang terus berkembang, momen Idulfitri dijadikan sebagai kesempatan untuk mempererat tali persaudaraan, memperkuat harmoni, serta membangun komunikasi yang lebih baik antar pemimpin dan rakyat.
Dengan terselenggaranya Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal dan Open House di Istana Merdeka, perayaan Idulfitri tahun ini menjadi ajang refleksi dan kebersamaan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kebijakan ini juga mencerminkan komitmen pemerintah dalam menjaga tradisi dan nilai-nilai kebangsaan yang berlandaskan pada semangat persatuan dan kesatuan.