JCCNetwork.id-Kejadian tak terduga terjadi di Kota Makassar pada Minggu pagi (12/1/2025) ketika seorang pemuda berinisial F (19) melakukan aksi pelecehan terhadap seorang remaja perempuan yang sedang berolahraga.
Insiden ini berlangsung di kawasan Jalan Inspeksi Kanal Waduk, Kecamatan Manggala, Makassar, yang membuat warga setempat terkejut dan geram.
Kapolsek Manggala, Kompol Semuel To’longan, menjelaskan bahwa kejadian bermula ketika korban, seorang remaja perempuan yang sedang menjalani rutinitas lari pagi, secara tiba-tiba dihampiri oleh pelaku.
Tanpa peringatan, F langsung melakukan tindakan tak senonoh dengan menjulurkan tangannya ke arah dada korban dan meremasnya.
“Pelaku menjulurkan tangannya ke arah dada korban, lalu meremasnya,” ungkap Semuel, Senin (13/1/2025).
Tak terima dengan tindakan pelaku, kedua saksi yang menyaksikan peristiwa tersebut segera mengejar F yang berusaha melarikan diri.
Berkat kesigapan warga, pelaku akhirnya berhasil diamankan dan dibawa ke Polsek Manggala.
Dalam pemeriksaan awal, F mengaku bahwa ia melakukan perbuatannya karena merasa terdorong oleh bisikan gaib.
“Pelaku mengaku ada bisikan yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tersebut,” ujar Semuel.
Pengakuan ini tentu menambah kompleksitas kasus ini, memunculkan pertanyaan terkait kondisi psikologis pelaku dan pengaruh yang ditimbulkan oleh klaim bisikan gaib tersebut.
Usai diamankan, F langsung dibawa ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Kasus ini sedang ditangani oleh Unit PPA Satreskrim Polrestabes Makassar,” tambahnya.
Peristiwa ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat Makassar, mengingat tindakan pelecehan terhadap perempuan yang masih sering terjadi di ruang publik.
Pihak berwenang berharap kasus ini dapat menjadi pelajaran penting dalam upaya melindungi hak-hak perempuan dan memastikan pelaku mendapat hukuman yang setimpal.
Kasus pelecehan ini tidak hanya menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga keamanan, tetapi juga memunculkan diskusi mengenai pengaruh kondisi psikologis pelaku dan bagaimana faktor eksternal bisa memengaruhi tindakan kriminal.
Sementara itu, masyarakat Manggala dan pihak kepolisian berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan.