Jalur Pantura Jawa Tengah Terendam Rob, Transportasi dan Pelayaran Terganggu

BACA JUGA

OLAHRAGA

TECHNOLOGY

HIBURAN

Wasiat Terakhir Nurul Qomar

Ayah Baim Wong Wafat

JCCNetwork.id- Gelombang tinggi mencapai 1,25-2,5 meter dan banjir air laut pasang (rob) setinggi 1,1 meter kembali melanda wilayah pesisir utara Jawa Tengah, Selasa (10/12/2024). Kecepatan angin yang mencapai 2-25 knot menambah ancaman serius bagi pelayaran, terutama bagi perahu nelayan dan kapal tongkang yang beroperasi di perairan tersebut.

Pantauan sejak dini hari menunjukkan rob merendam sejumlah wilayah di Pantura Jawa Tengah, termasuk jalur utama Semarang-Demak yang tergenang air setinggi 30-60 sentimeter. Akibatnya, arus lalu lintas di kawasan tersebut tersendat hingga pagi hari.

- Advertisement -

Tak hanya itu, aktivitas di beberapa pelabuhan di Pantura lumpuh total. Ribuan kapal nelayan memilih bersandar di pelabuhan karena kondisi laut yang membahayakan. Pelabuhan-pelabuhan penyeberangan antar pulau seperti Pelabuhan Kartini di Jepara dan Pelabuhan Kendal juga menghentikan operasionalnya. Penyeberangan ke Karimunjawa dan Kalimantan terpaksa ditunda hingga kondisi cuaca kembali membaik.

“Kondisi cuaca cukup buruk, selain gelombang tinggi juga disertai hujan badai sehingga nelayan di Pantura Jawa Tengah memilih menghentikan aktivitas mencari ikan,” kata Suprapto, 43, nahkoda kapal di Pelabuhan Wedung, Kabupaten Demak.

Hal serupa disampaikan Wandi (46), nelayan asal Kabupaten Batang. Ia mengaku tidak berani melaut sementara waktu akibat cuaca ekstrem.

- Advertisement -

“Gelombang tinggi dan badai akan mudah membalikkan kapal,” jelasnya.

Kepala Kesyahbandaran Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Jepara, Dedi Agus Triyanto, membenarkan bahwa penyeberangan di perairan utara Jepara hingga Karimunjawa dihentikan sementara. Langkah ini diambil demi keselamatan penumpang dan awak kapal.

“Sesuai dengan informasi dari BMKG, kondisi gelombang tinggi dan hujan badai di perairan Karimunjawa, maka pelayaran terpaksa dihentikan sementara hingga waktu belum dapat ditentukan,” ujar Dedi.

BMKG mengimbau masyarakat, khususnya nelayan dan operator pelayaran, untuk selalu memantau informasi cuaca terkini. Warga pesisir juga diminta waspada terhadap ancaman rob yang dapat meluas seiring tingginya intensitas angin dan hujan badai.

Gelombang tinggi dan rob yang terus terjadi menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap perubahan iklim yang memengaruhi kondisi perairan. Pemerintah daerah diharapkan segera memberikan bantuan dan koordinasi untuk mengurangi dampak bencana di kawasan pesisir.

- Advertisement -

BACA LAINNYA

Pemerintah Siapkan Aturan Batas Usia Media Sosial, Fokus Lindungi Anak

JCCNetwork.Id - Pemerintah berencana mengeluarkan aturan mengenai batas usia untuk bermain atau mengakses media sosial (medsos). Hal ini diungkapkan Ketua Komisi I DPR RI,...

BERITA TERBARU

EKONOMI

TERPOPULER