JCCNetwork.id- Sebanyak 22 orang mengalami luka-luka dan satu orang dilaporkan meninggal dunia dalam kecelakaan beruntun yang terjadi di KM 92 Tol Cipularang, Senin sore, 11 November 2024. Peristiwa tragis ini melibatkan belasan kendaraan, diduga disebabkan oleh rem truk pengangkut kardus yang blong, sehingga menabrak kendaraan-kendaraan di depannya.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Purwakarta, AKBP Lilik Ardhiansyah, mengonfirmasi bahwa para korban segera dievakuasi dan dibawa ke dua rumah sakit di Purwakarta, yaitu RS Abdul Rojak dan RS Siloam.
“Sebagian korban dibawa ke RS Abdul Rojak dan RS Siloam Purwakarta 23 total 1 meninggal dunia dan 22 luka-luka,” kata Kapolres Purwakarta AKBP Lilik Ardhiansyah dikutip Senin, 11 November 2024.
Menurut data sementara yang disampaikan oleh Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jawa Barat, AKBP Lalu Wira Sutriana, satu korban meninggal di tempat kejadian, sementara korban lainnya masih mendapatkan perawatan intensif.
“Sementara dapat kami laporkan untuk data sementara jumlah korban meninggal dunia satu di TKP dan sisanya sementara luka-luka,” kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jawa Barat AKBP Lalu Wira Sutriana saat dikonfirmasi, Senin, 11 November 2024.
Lalu menambahkan bahwa pihak rumah sakit akan memberikan keterangan lebih lanjut terkait kondisi medis korban.
Kecelakaan beruntun ini terjadi sekitar pukul 15.15 WIB, saat truk pengangkut kardus melaju di jalur arah Jakarta. Diduga, truk tersebut mengalami kegagalan rem yang menyebabkan hilangnya kendali hingga menabrak sejumlah kendaraan di depannya. Sejumlah laporan menyebutkan bahwa lebih dari sepuluh kendaraan terlibat dalam insiden ini.
Evakuasi dan pengaturan lalu lintas di sekitar lokasi kejadian masih terus dilakukan untuk mengurai kemacetan yang terjadi akibat kecelakaan tersebut. Kepolisian juga mengimbau para pengendara yang melintas di jalur Tol Cipularang agar berhati-hati dan mengikuti arahan petugas.
Peristiwa kecelakaan di KM 92 Tol Cipularang ini kembali menjadi peringatan akan pentingnya perawatan dan pemeriksaan berkala pada kendaraan berat yang melintas di jalur-jalur utama. Kecelakaan akibat rem blong kerap menjadi penyebab utama dalam kejadian serupa, dan diharapkan pengelola kendaraan angkutan berat lebih memperhatikan aspek keselamatan guna mencegah insiden yang merenggut korban jiwa.