JCCNetwork.id- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meminta pihak-pihak terkait, agar tidak bermain curang dalam proses ekshumasi jenazah Afif Maulana (13), yang diduga tewas akibat penganiayaan.
Anggota Komnas HAM, Hari Kurniawan, menggarisbawahi bahwa setiap upaya manipulasi hasil ekshumasi akan diawasi ketat, dan jika terbukti, Komnas HAM tak segan-segan mendesak penegakan hukum terhadap para pelaku.
“Kalau nanti misalnya hasilnya ada manipulasi dilakukan Polri maka kita akan mengawal dan meminta adanya peradilan bagi pelaku yang diduga melakukan penyiksaan terhadap Afif Maulana,” kata Hari, Kamis (8/8/2024).
Komnas HAM, bersama dengan lembaga nasional hak asasi manusia lainnya, menegaskan bahwa mereka akan menagih janji dan komitmen dari Kapolri serta tim dokter forensik mengenai hasil ekshumasi tersebut dalam kurun waktu empat hingga enam minggu ke depan.
Hari Kurniawan, yang juga bertanggung jawab atas bidang pengaduan di Komnas HAM, menambahkan bahwa ada bukti nyata penyiksaan terhadap 18 orang yang ditahan polisi pada malam kejadian 8 Juni lalu.
“18 orang yang diamankan itu ada bukti-bukti penyiksaan. Bahkan, Komnas HAM menemukan ada korban yang disuruh berciuman sesama jenis oleh polisi,” kata dia.
Temuan-temuan lembaga HAM tersebut akan terus dikumpulkan dan dijadikan sebagai laporan hasil penyidikan oleh Komnas HAM. Khusus Maulana, dugaan sementara Komnas HAM terjadi pelanggaran HAM oleh polisi.
Berbagai temuan dari lembaga HAM ini akan terus dikumpulkan dan dijadikan dasar laporan investigasi oleh Komnas HAM. Khusus untuk kasus Afif Maulana, dugaan awal Komnas HAM mengarah pada pelanggaran HAM serius yang dilakukan oleh aparat kepolisian. Meski begitu, Komnas HAM menegaskan bahwa mereka akan menunggu hasil ekshumasi dari dokter forensik, untuk memastikan dugaan tersebut berdasarkan bukti ilmiah yang kuat.
“Apalagi, hasil autopsi pertama tidak ada pemberitahuan kepada keluarga korban dan keluarga hanya disuruh mengisi formulir,” ujar Hari Kurniawan.
